Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung resmi melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi guru SMA, SMK, dan SLB negeri pada 18 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah awal pemerintah daerah dalam memetakan kemampuan guru guna meningkatkan mutu pendidikan di Bumi Ruwa Jurai.
Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menjelaskan uji kompetensi tahap pertama ini diikuti oleh lebih dari 2.600 guru yang berasal dari 17 mata pelajaran.
Baca Juga:
Pemprov Lampung Gelar UKG, Gubernur Tekankan Pentingnya Guru Berkualitas
Ujian ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di dua titik lokasi. Yakni di SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 5 Bandar Lampung.
“Pada tahap awal ini, peserta berasal dari 35 sekolah unggulan di Provinsi Lampung. Termasuk seluruh guru SMA, SMK, dan SLB negeri di Kota Bandar Lampung,” ujar Thomas.
Ia menambahkan, setelah tahap pertama, program ini akan mereka perluas dengan melibatkan sekitar 14.398 guru dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
Tujuannya adalah untuk melakukan pemetaan kompetensi secara menyeluruh terhadap tenaga pendidik di seluruh wilayah.
Profesionalisme Guru
Menurut Thomas, kegiatan ini bukan bentuk penilaian yang bersifat hukuman. Tetapi sebagai upaya strategis meningkatkan profesionalisme guru melalui pemetaan kemampuan yang objektif.
“Ini bukan ajang menghakimi. Kami hanya ingin melihat peta kompetensi guru agar bisa menentukan pelatihan yang sesuai. Nantinya akan ada pelatihan, bimbingan teknis (bimtek), dan workshop lanjutan selama enam bulan untuk meningkatkan kemampuan mereka,” jelasnya.
Hasil uji kompetensi dengan sistem CAT ini dapat langsung guru ketahui setelah peserta menyelesaikan tes.
Nilai tersebut akan menjadi dasar penyusunan program pengembangan kompetensi berkelanjutan, seperti pelatihan Training of Trainers (TOT) dan pembelajaran berbasis praktik.
Thomas mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan terbentuknya sekolah model berstandar kompetensi, di mana seluruh guru di sekolah tersebut sudah memenuhi standar profesional yang di tetapkan.
“Ke depan, kami akan punya data lengkap guru yang telah berkompeten. Dari situ akan di bentuk satu sekolah model berstandar kompetensi yang bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Lampung,” tutupnya.








