Metro (Lampost.co) — Sinergitas penanganan sampah yang di lakukan di Lampung merupakan langkah positif dalam program pengurangan sampah.
Oleh karena itu, seluruh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) se-Lampung berkomitmen melakukan pengurangan sampah melalui bank sampah di masing-masing daerah.
Dirjen PSLB3 KLHK RI, Rosa Vivien Ratnawati, mengapresiasi langkah konkret yang telah di lakukan guna menjaga lingkungan dan lebih perduli terhadap sampah.
Pengurangan dan Penanganan Sampah Masih Jauh dari Target
“Seminar ini sangat baik, karena ini berbicara bagaimana sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat yang membentuk bank sampah sebagai pengurai sampah di tingkat bawah,” katanya, Sabtu, 20 Juli 2024.
Ia menyebut, saat ini Pemerintah Pusat telah menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen. Target tersebut merupakan target nasional yang nantinya bisa terapkan di seluruh daerah di Indonesia.
“Tentu, target kita di 2025 bisa mencapai 30 persen. Dengan adanya bank sampah tentu sangat berkontribusi besar dalam pengurangan sampah yang perlu di dukung semua pihak,” tambahnya.
Pihaknya menjelaskan, untuk metode penguraian sampah harus mulai dari tingkat rumah tangga. Dengan manajemen sampah yang baik dan telah di pilah maka akan tinggi pula nilai sampah itu sendiri.
“Nah, di sini sampah akan lebih bernilai dan menghasilkan income ke masyarakat. Seperti halnya harga plastik dan kertas berbeda, kemudian tingkatan plastik juga yang bersih dan belum bersih juga berbeda,” ungkapnya.
“Kemudian, ekosistem ini perlu di perbesar dan saya sangat mengapresiasi langkah ini karena seluruh Kepala Dinas LH di Lampung telah berkomitmen. Saya harapkan, pasca penandatanganan kesepakatan ini ada perubahan yang positif,” imbuhnya.