Bandar Lampung (Lampost.co): DPRD Bandar Lampung mendorong pemerintah kota memperkuat pembangunan inklusif, terutama dalam pemenuhan hak pendidikan dan layanan kesehatan yang layak bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas.
Anggota DPRD Bandar Lampung Mayang Sari Djausal menegaskan bahwa isu inklusi harus hadir sebagai komitmen nyata dalam kebijakan dan program pemerintah daerah. Ia menyatakan DPRD secara konsisten menekan pemerintah kota agar menjalankan seluruh agenda inklusi secara konkret.
“Dari DPRD kami terus mendorong pemerintah kota merealisasikan seluruh program inklusi. Pemerintah tidak boleh menjadikan inklusi sekadar nama dalam rencana pembangunan,” ujar Mayang saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional di Gedung Dewan Kesenian Lampung, Minggu, 14 Desember 2025.
Mayang menjelaskan bahwa pembangunan inklusif telah menjadi agenda nasional melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Ia menilai pemerintah provinsi dan pemerintah kota perlu membangun sinergi agar kebijakan tersebut berjalan efektif di daerah.
“RPJMN sudah menegaskan isu disabilitas sebagai prioritas nasional, bahkan Presiden langsung memasukkannya. Pemerintah provinsi dan kota harus bersinergi untuk menjalankan program-program yang sudah direncanakan,” katanya.
Ia menekankan bahwa pembangunan inklusif harus menjamin pelayanan publik yang ramah dan mudah diakses oleh penyandang disabilitas, khususnya pada sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, kedua sektor tersebut merupakan hak dasar yang wajib pemerintah penuhi tanpa diskriminasi.
Ubah Cara Pandang
Mayang juga mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap penyandang disabilitas. Ia menilai setiap manusia lahir dengan potensi dan keunikan yang tidak layak dipandang sebagai kekurangan.
“Setiap orang lahir dengan talenta masing-masing. Itu bukan kekurangan, tetapi keunikan. Masyarakat harus berhenti menghakimi dan mulai melihat lebih luas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan inklusif tidak hanya berbicara tentang infrastruktur dan kebijakan, tetapi juga menyangkut pola pikir dan sikap sosial. Ia meminta masyarakat dan pemerintah fokus menggali potensi dan kelebihan setiap individu.
“Jangan melihat kekurangannya, lihat kelebihan yang dimiliki. Setiap orang punya potensi, dan itulah warna-warni kehidupan,” pungkasnya.
DPRD berharap pemerintah kota terus memperkuat komitmen pembangunan inklusif agar Bandar Lampung tumbuh sebagai kota yang ramah, adil, dan setara bagi seluruh warganya.








