Bandar Lampung (Lampost.co) – Pondok Pesantren (ponpes) Riyadhus Sholihin Bandar Lampung memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 dengan Festival Santri. Kegiatan itu diramaikan dengan 22 jenis perlombaan yang diikuti berbagai ponpes dan sekolah berbagai daerah se Lampung.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Bandar Lampung, KH Ismail Zulkarnain, mengatakan ada berbagai jenis lomba dalam festival santri.
Di antaranya lomba ceramah, pidato, azan, memasak, mewarnai, tahfiz Qur’an, bulu tangkis, futsal dan tenis meja. Semua lomba tersebut tanpa pungutan biaya dengan peserta memperebutkan berbagai hadiah menarik. Bahkan, juara umum dalam festival santri itu akan mendapatkan motor listrik.
“Kegiatan ini menjadi tahun kedua untuk menumbuhkan ukhuwah Islamiah antara pondok pesantren. Kami ingin menumbuhkan semangat para santri untuk berkarya dan menunjukkan mereka punya kemampuan,” kata Ismail, Kamis, 24 Oktober 2024.
Dia mengatakan HSN menjadi momen untuk memperingati kiprah santri dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan RI dan jatuh 22 Oktober setiap tahunnya.
“Saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa, jutaan santri meninggal dalam berperang melawan penjajah, demi membela tanah air. Jadi kemerdekaan bangsa ini ada darah santri yang tumpah. Betul-betul berjuang,” ujarnya.
Menurut dia, kiprah santri juga terbukti dengan banyaknya alumni pesantren yang menjadi pemimpin bangsa. Mulai dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin yang berasal dari kalangan santri.
“Jadi, santri itu punya kemampuan. Santri terus berkarya untuk bangsa dan negara,” ujar dia.
Pendidikan Ponpes Riyadhus Solihin
Untuk itu, Ponpes Yatim Piatu Riyadhus Sholihin terus menelurkan santri-santri yang menjadi Abdi Negara. Total terdapat 16 santri menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, 3 TNI Angkatan Laut, 3 polisi, dan 8 di Badan Intelijen Negara (BIN).
Selain itu, ada juga yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Politeknik Imigrasi (Poltekim), dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Kemudian, ada juga delapan santri alumni Darmajaya yang sudah bekerja di perusahaan swasta besar di Jakarta.
“Ponpes Riyadhus Sholihin memiliki konsep anak yatim piatu bukan untuk dikasihani tetapi dimuliakan hidupnya dan diangkat derajatnya. Jadikan kebahagiaan anak yatim sehingga mampu berdikari dan mandiri agar kelak bisa membantu lagi anak anak yatim lainnya,” katanya.
Untuk itu, ponpes tersebut memiliki para pengajar dari latar belakang pendidikan akademik mapan, yaitu lulusan S1 dan S2. Santri juga mendapatkan tempat tinggal yang sangat nyaman, sandang pangan, dan pendidikan terbaik.
Semua fasilitas tersebut gratis untuk para santri. “Ini sebagai tanda amanah dari para donatur untuk kebahagiaan dan kesejahteraan anak yatim,” kata dia.