Bandar Lampung (Lampost.co) — Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Duafa Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin Bandar Lampung berkomitmen menjadikan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 sebagai momentum para santri bisa berbuat dan bersaing secara umum.
Pimpinan Ponpes Riyadhus Sholihin, KH Ismail Zulkarnain, menjelaskan HSN menjadi hari peringatan terhadap perjuangan KH Hasyim Asyari yang menyerukan jihad kepada umat Islam, kiai, dan santri.
Perjuangan melawan penjajah Belanda dan sekutu itu mengorbankan ratusan ribu nyawa santri yang syahid dalam perang.
“Perjuangan santri memperebutkan Tanah Air ini ada darah dan keringat. Jadi wajar kalau negara mengatur UU mengenai Hari Santri Nasional,” ujar Abah Ismail, sapaan akrabnya.
Menurutnya, santri saat ini banyak berkembang dan sederajat dengan masyarakat pada umumnya. Apalagi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman memiliki program rekrutmen TNI jalur khusus santri. Hal itu menunjukkan santri bisa berbuat dan bersaing secara luas.
“Kami tunjukkan kepada dunia santri itu bisa berbuat. Santri itu produk siap pakai di lapangan karena bisa jadi dokter, tentara, dosen, pedagang, apalagi ustaz yang memang menjadi hobinya,” kata dia.
Untuk memeriahkan HSN 2023, Ponpes Riyadhus Solihin akan meramaikannya dengan menggelar berbagai lomba selama 16 hingga 20 Oktober, seperti lomba futsal, hafalan Quran, muhadoroh (ceramah), tenis meja, dan masak.
Kemudian puncak HSN pada 22 Oktober, seluruh santri akan upacara di pondok masing-masing dilanjutkan kegiatan di Tugu Adipura Bandar Lampung.
“Mudah-mudahan ke depannya perhatian pemerintah terhadap para santri makin meningkat dari segi anggaran dan lainnya,” katanya.
Effran Kurniawan