Jakarta (Lampost.co) — Dokter spesialis penyakit dalam dari Advanced Diabetes Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, Ph.D, mengimbau masyarakat untuk mengontrol gula darah usai Lebaran. Tindakan ini agar terhindar dari risiko diabetes.
“Tetap harus kendali glikemik (gula darah) supaya tetap sehat. Batasi makanan manis-manis dan berkalori tinggi,” kata Farid dilansir dari Antara dalam webinar “Kendali Diabetes Pasca Puasa dan Lebaran” yang dipantau di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024.
Bagi orang yang sehat maupun yang menderita diabetes, Farid mengingatkan untuk mengatur asupan makanan setelah Lebaran. Hal tersebut terutama yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Orang sehat tetap berisiko mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia akibat makanan yang tinggi kadar gula.
Baca Juga:
Penderita Diabetes di Pesawaran Meningkat Tahun 2023
“Asupan kalori lebih tinggi, asupan gula lebih tinggi, akhirnya gula darahnya juga jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kalau keterusan nanti gula darah semakin tinggi,” ujarnya.
Pola Makan
Kadar gula darah bisa terkendali dengan mengatur pola makan sehat dan makan sesuai jadwal.
Pola makan sehat dapat kita atur dengan menerapkan 3J, yaitu jadwal, jumlah, dan jenis makanan, yang kita tentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas fisik harian.
Masyarakat agar memilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah seperti konsumsi sayur untuk mencukupi kebutuhan serat.
Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan panduan Kementerian Kesehatan tentang porsi makan, yaitu setiap piring ada setengah bagian sayuran dan buah, seperempat bagian ada protein, dan seperempat bagian ada sumber karbohidrat.
Hal yang tidak kalah penting, latihan fisik dengan berolahraga untuk menjaga keseimbangan asupan kalori yang masuk dan keluar, memperbaiki resistensi insulin, dan mengoptimalkan kendali gula darah.
“Menyempatkan waktu berolahraga hasilnya akan lebih bermanfaat menstabilkan gula darah,” kata Farid.