Sukadana (Lampost.co) — Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) menjadi momen untuk menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, baik flora maupun fauna. Hari itu tersebut menjadi pengingat pentingnya kepedulian masyarakat untuk memelihara, melindungi, dan mencintai alam.
Pertamina sebagai perusahaan energi nasional turut berkomitmen memprioritaskan keseimbangan kelestarian alam, lingkungan, dan masyarakat.
Upaya itu berlangsung di wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel), terutama dari Integrated Terminal (IT) Palembang, IT Pangkal Balam, IT Panjang, dan Aviation Fuel Terminal (AFT) SMB II.
BACA JUGA: Empat Warga Badui Digigit Ular Berbisa dalam Sepekan
Peringatan HKAN dengan melakukan konservasi sejumah 31 jenis flora di Taman Wisata Punti Kayu Palembang. Kemudian Kebun Raya Tuatunu Bangka Belitung dan konservasi 12 jenis fauna di Taman Nasional Way Kambas Lampung.
Pelestari Hutan Bangka Belitung Kebun Raya Tuatunu, Yudhi Arnovi, mengatakan Pertamina ikut berupaya melakukan konservasi. Hal itu untuk memberikan dampak luar biasa terhadap kualitas ekosistem lokal Hutan Tuatunu.
Sehingga, berkembang secara signifikan dan menjadi contoh nyata dalam pelestarian lingkungan.
“Saya percaya pelestarian hutan dan ekosistem sebagai tanggung jawab bersama. Hasil kerja keras ini memberi manfaat untuk alam dan masyarakat yang hidup di dalamnya,” kata Yudhi.
Selain itu, BUMN tersebut juga juga berperan aktif dalam mengembangkan perekonomian masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Kegiatan CSR itu lewat pengolahan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan budidaya madu kelulut. Sehingga, memberikan kontribusi nyata yang membawa manfaat signifikan bagi perekonomian masyarakat.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, berharap konservasi dapat menciptakan keharmonisan yang berkelanjutan antara kelestarian alam dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Peringatan HKAN sebagai salah satu komitmen untuk mendukung pelestarian keanekaragaman flora dan fauna. Sekaligus berkontribusi terhadap tujuan sustainable development goals (SDGs), khususnya pada poin nomor 15, yaitu konservasi daratan,” kata Nikho.