• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 17/12/2025 00:30
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Humaniora

Industrialisasi Sebabkan Permainan dan Musik Tradisional Memudar

Perubahan sosial ekonomi karena proses industrialisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan budaya tradisional. Khususnya dalam hal permainan dan musik tradisional.

Triyadi IsworoIhwana HaulanbyTriyadi IsworoandIhwana Haulan
13/03/24 - 17:00
in Humaniora
A A
Permainan tradional anak-anak dok/antaranews.com

Permainan tradional anak-anak dok/antaranews.com

Bandar Lampung (Lampost.co) — Perubahan sosial ekonomi karena proses industrialisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan budaya tradisional. Khususnya dalam hal permainan dan musik tradisional.

Pegiat Budaya, Iswadi Pratama mengatakan bahwa fenomena ini merupakan kondisi tidak hanya terjadi pada Provinsi Lampung, tetapi juga seluruh dunia. Iswadi menyebut, peralihan peradaban dari agraris ke industrialisasi Indonesia mengubah pola hidup masyarakat secara menyeluruh.

Pada masa kehidupan agraris dahulu. Masyarakat cenderung menciptakan berbagai bentuk permainan, musik, tari, dan seni lainnya. Hal ini untuk memeriahkan suasana saat menjelang panen atau pun menjelang masa tanam.

Pada masa ini kata Iswadi, bentuk-bentuk permainan musik tradisional berkembang pada era agraris. Ekspresi seni ini tumbuh subur dalam lingkungan pertanian.

“Permainan tradional seperti folklor, gobak sodor, dan lain sebagainya juga muncul pada kalangan masyarakat agraris. Karena, ekosistemnya mensyaratkan adanya lahan pertanian yang luas,” kata Iswadi Rabu, 13 Maret 2024.

Namun kondisi ini kian mengalami perubahan sejak bergesernya fokus perekonomian dari agraris ke industri. Iswadi menjelaskan bahwa pada masa ini, lahan pertanian mulai berkurang karena tergantikan oleh perkebunan dan pabrik-pabrik. Perubahan ini menurutnya tak dapat terhindari dan menyebabkan ekosistem budaya tradisional menjadi terganggu.

“Seiring dengan itu, bentuk-bentuk ekspresi budaya baik musik dan juga permainan anak-anak itu juga ikut hilang karena ekosistem tempatnya bertumbuh sudah tidak ada lagi,” kata Iswadi.

Kondisi ini semakin perparah dengan munculnya perkembangan teknologi informasi. Berdampak besar terhadap generasi yang hidup di era kemajuan teknologi (generasi Z). Pada masa ini, kata Iswadi, anak-anak sejak lahir sudah terbiasa dengan permainan dan hiburan digital yang berkembang pesat. Hal ini membuat mereka kehilangan koneksi dengan akar budaya dan tradisi yang telah ada sebelumnya.

Revitalisasi

Untuk mengatasi hal ini, Iswadi menuturkan bahwa upaya revitalisasi budaya tradisional perlu terwujudkan. Pelestarian budaya menututnya tidak cukup hanya melalui festival-festival budaya yang hanya bersifat sementara, tetapi juga dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal kedalam kurikulum pendidikan.

Selain itu, para pemangku kebijakan juga melibatkan generasi muda, termasuk para gamers, dalam merancang permainan yang mengangkat nilai-nilai budaya tradisional. “Ini merupakan salah satu cara untuk mendekatkan generasi muda dengan warisan budaya leluhur mereka,” tambahnya.

Hilangnya budaya pada suatu daerah menurut Iswadi akan membuat suatu masyarakat kehilangan sejarah. Masyarakat yang tidak mengenal sejarah maka akan kehilangan sumber nilai yang berkaitan dengan identitas dan ekspresi masyarakat.

“Budaya itu bukan soal nilai. Lebih dari itu budaya adalah tentang makna. Ketika itu semua tidak ada maka tidak ada lagi eksistensi, dan kita kehilangan sumber nilai kita,” ujarnya

Tags: IndustrialisasiMusik TradisionalPermainan AnakPermainan Tradisional
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Lampung Lepas 10 KK Ikut Transmigrasi, Langkah Buka Masa Depan Baru

Lampung Lepas 10 KK Ikut Transmigrasi, Langkah Buka Masa Depan Baru

byMuharram Candra Luginaand1 others
16/12/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kementerian Transmigrasi secara resmi melepas keberangkatan keluarga calon transmigran ke sejumlah wilayah...

Lampung Jadi Etalase Keberhasilan Program Transmigrasi Nasional

Lampung Jadi Etalase Keberhasilan Program Transmigrasi Nasional

byMuharram Candra Lugina
16/12/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah kembali menegaskan peran strategis Lampung dalam sejarah dan keberhasilan program transmigrasi nasional. Poin Penting: Lampung...

Penempatan Lokal Jadi Fokus Pemberangkatan Transmigran dari Empat Provinsi

Penempatan Lokal Jadi Fokus Pemberangkatan Transmigran dari Empat Provinsi

byMuharram Candra Luginaand1 others
16/12/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurdin, menyampaikan pemerintah secara resmi...

Berita Terbaru

avatar
Hiburan

James Cameron Tetap Pakai Teknologi HFR di Avatar Fire and Ash Meski Disebut Mirip Game

byNana Hasan
16/12/2025

Jakarta (lampost.co) - James Cameron kembali menegaskan visinya dalam penggarapan film Avatar Fire and Ash. Ia tetap menggunakan teknologi High-Frame-Rate...

Read moreDetails
Lisa Mariana

Lisa Mariana Dukung Atalia Gugat Cerai Ridwan Kamil, Sebut Bu Cinta Berhak Bahagia

16/12/2025
Jungkook

Jungkook Bocorkan Comeback BTS 2026, Ungkap Lagu Baru hingga Koreografi Spesial

16/12/2025
08OLAHRAGA-FA1 (foto pendamping HL)-17DES

Indonesia Masih Runner Up SEA Games 2025, Bukti Kerja Keras Semua Pihak

16/12/2025
Film Agak laen

Agak Laen 2 Menyala Pantiku Tembus 7,7 Juta Penonton, Cetak Rekor Baru Film Komedi Indonesia

16/12/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.