Bandar Lampung (Lampost.co)–Internal kampus akhirnya membeberkan alasan memberhentikan dengan hormat Prof Rudy, sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila).
Juru Bicara Rektor Unila, Nanang Trenggono mengatakan pemberhentian Warek Prof Rudy merupakan bentuk penyegaran jabatan di lingkungan universitas. Ia mengklaim proses pemberhentian susah sesuai aturan yang berlaku.
Menurutnya, kebijakan itu sejalan dengan statuta Unila Pasal 52. Bunyinya, “Dosen di lingkungan Unila dapat diberi tugas tambahan sebagai Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Wakil Dekan.”
“Jadi, tugas utama seorang dosen adalah melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya, Selasa, 27 Februari 2024.
Nanang menilai bahwa proses pemberhentian jabatan pada lingkungan perguruan tinggi sangat wajar. Ia juga mengklaim bahwa pemberhentian itu tidak ada hubungannya dengan institusi lain, ataupun bentuk cawe-cawe seperti kabar yang beredar.
“Tidak ada itu, Bu Rektor dan Pak Rudi sampai saat ini juga masih intens komunikasi,” kata dia.
Setelah Prof Rudy tak menjabat, Unila kemudian mengeluarkan Surat Perintah Pelaksana Tugas nomor 2638/UN26/KP/2024. Isinya memerintahkan Anna Gustina Zainal, selaku Wakil Rektor 3 merangkap jabatan menggantikan Prof Rudy sebagai pelaksana tugas.
Namun Nanang menyebut dalam waktu dekat Rektor Unila akan segera menyetorkan nama-nama usulan yang akan mengisi jabatan definitif pengganti Prof Rudy.
“Kalau nama-namanya belum ada, itu kewenangan penuh Bu Rektor,” ujarnya.
Sebagai guru besar muda yang mempunyai pengetahuan luas di bidang hukum tata negara, Nanang optimis bahwa karir Prof Rudy sebagai akademisi akan lebih mentereng. Juga lebih optimal dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Insyaallah Prof Rudi lebih bisa berkiprah dalam kepakarannya sebagai pengajar dan lebih mengoptimalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” katanya.
