Jakarta (Lampost.co) — Ibadah haji merupakan aktivitas yang 90 persen kegiatannya menggunakan fisik. Jadi tak dapat dipungkiri jika ada lima risiko kesehatan yang harus diwaspadai calon jemaah haji (CJH).
Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran jemaah menjadi hal utama. Berada di negara yang memiliki kondisi cuaca dan iklim yang berbeda dapat meningkatkan risiko kesehatan jadi terganggu.
Menurut dr. Ngabila, ada lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jemaah haji yakni, kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama. Selain itu terkena heat stroke (serangan panas) yakni kondisi di mana tubuh tak lagi bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas. Sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.
Baca Juga:
Kloter Haji Pertama Lampung Dijadwalkan Berangkat 11 Mei 2024
Penderitanya dapat mengalami tubuh gemetar, tubuh tidak mengeluarkan keringat, kebingungan hingga pingsan atau koma.
Risiko lainnya adalah terkena pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung serta kehilangan memori (demensia).
Maka dari itu, dr. Ngabila menjelaskan pemerintah berupaya untuk melakukan tes kesehatan sebelum jemaah berangkat. Hal ini untuk memastikan agar kondisi fisik jemaah sehat, layak terbang, dan tidak terkena penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia atau gagal jantung.
Pendamping Lansia
Tahun ini, kata dr. Ngabila, pemerintah juga menyediakan pendamping lansia untuk memantau kesehatan jemaah lansia dengan lebih ketat.
Ia juga menganjurkan jemaah untuk mengikuti tiap anjuran teknis yang diarahkan oleh ketua regu hingga petugas kloter setiap waktu. Hal ini agar kesehatan tetap terjaga.
“Pastikan untuk saling peduli sesama jemaah untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip utama lebih baik mencegah dari pada mengobati. Jangan terpisah dari rombongan dan tidak malu bertanya,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu.
Jemaah juga agar melakukan senam peregangan dua jam sekali secara rutin dan meminum segelas air per jam. Kemudian selalu memakai alat pelindung diri seperti topi, payung, kaca mata hitam, masker, pakaian berwarna cerah, semprotan air, alas kaki, membawa paspor serta menggunakan gelang identitas dimanapun berada.