“Upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan langkah penting dalam proses pembangunan nasional. Karena perempuan yang berdaya dapat ikut menyejahterakan keluarga yang merupakan bagian terkecil dari suatu negara.” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Februari 2025.
Selain itu, jelas Lestari, tumbuh kembang anak di lingkungan yang sehat berpotensi menciptakan generasi penerus yang berdaya saing di masa depan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat sejumlah isu krusial di sektor pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Salah satunya adalah perbaikan pola makan melalui peningkatan ketahanan pangan keluarga. Kemudian proses penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tidak dapat selesai dalam waktu singkat. Lalu dampak anak yang mengalami kecanduan gawai dan akses media sosial yang tidak bijak.
Identifikasi Masalah
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pemerintah harus segera mengidentifikasi akar permasalahan sejumlah isu krusial itu. Sehingga upaya-upaya strategis dapat pemerintah ambil untuk mengatasinya.
Berdasarkan catatan sejumlah isu krusial dari Kementerian PPPA, Rerie berharap keterlibatan aktif sejumlah kementerian dan lembaga terkait dalam mengatasi sejumlah tantangan tersebut.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mendorong agar kementerian dan lembaga terkait segera membangun kolaborasi dalam penuntasan sejumlah isu krusial itu.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat segera mewujudkan pola pemberdayaan perempuan yang tepat. Selain itu sistem perlindungan anak yang mumpuni, demi mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur secara merata di masa depan.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News