Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Kesehatan Lampung mencatat ribuan kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari hingga Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, mengatakan dalam periode tersebut terdapat 5.149 kasus DBD yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Dari jumlah itu turut menimbulkan 21 orang meninggal dunia.
“Lampung Utara menjadi wilayah dengan kasus tertinggi mencapai 984 dan Lampung Tengah 862 kasus,” kata Edwin, kepada Lampost.co, Kamis, 27 Juni 2024.
BACA JUGA: Jika Sudah Terkena DBD, Apakah Bisa Kena Lagi? Ini Penjelasannya
Kemudian Pringsewu 556, Pesisir Barat 183, Tulangbawang Barat 118, Lampung Barat 342, Way Kanan 152, dan Mesuji 133. Lalu Metro 353, Lampung Timur 495, Pesawaran 231, Tulangbawang 261, Lampung Selatan 111, Bandar Lampung 191, dan Tanggamus 177 kasus.
“Sementara, kejadian kematian akibat DBD di Pringsewu 3 kasus, Pesisir Barat 3, Lampung Utara 6, Lampung Timur 4, Lampung Tengah 2, serta Lampung Selatan, Mesuji, dan Bandar Lampung masing-masing 1 kasus,” kata dia.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau kabupaten/kota untuk siaga terhadap peningkatan kasus DBD di Lampung pada 2024. Untuk itu, Pemprov turut mengedarkan Surat Edaran Gubernur No. 38 Tahun 2024 tentang kesiapsiagaan menghadapi peningkatan kasus infeksi DBD.
Menurut dia, lonjakan kasus itu akibat perubahan iklim, seperti curah hujan. Selain itu, suhu dan kelembaban juga menjadi faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor DBD.
Selain itu, pendistribusian logistik dalam upaya meningkatkan deteksi dini infeksi dengue di seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Penggalakan itu terus terdistribusi ke seluruh Puskesmas.
“Termasuk penguatan surveilans dengue yang dapat termonitor sebagai alat kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus. Lalu respon cepat penanggulangan KLB,” kata dia.