Bandar Lampung (Lampost.co) – Pengelolaan kekayaan alam dan budaya harus mengedepankan etika. Ini demi mewujudkan pelestarian nilai-nilai budaya dan keberlanjutan manfaat bagi masyarakat luas.
Pernyataan itu tersampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat secara daring. Ketika acara Peluncuran Buku Kebumen Mutiara Tanah Jawa dan Seminar Nasional Literasi Warisan Nusantara. Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, 3 Desember 2025.
“Dalam mengelola Geopark Kebumen misalnya. Masyarakat dan pemerintah daerah mengedepankan etika moral dan lingkungan. Dengan memperlihatkan keberpihakannya pada pelestarian warisan budaya yang ada.” kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Sementara itu, pada 2 Juni 2025 Geopark Kebumen diakui UNESCO sebagai geopark warisan dunia. Menurut Rerie, Geopark Kebumen merupakan bagian dari fondasi kebangsaan. Karena ada penerapan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan etika moral dan lingkungan dalam pengelolaannya.
Kemudian Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu mendorong agar pengelolaan kekayaan alam dan budaya warisan dunia. Harus mengedepankan pelestarian dan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, tambah Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah. Kehadiran Buku Kebumen Mutiara Tanah Jawa, merupakan undangan bagi dunia untuk mengenal Kebumen seutuhnya.
Selanjutnya penetapan Geopark Kebumen sebagai warisan dunia, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem. Merupakan momentum untuk membangun kolaborasi yang lebih kuat. Untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki Kebumen dengan tetap mengedepankan keberlanjutan.
Kemudian menurut Rerie, penerapan tata kelola yang mengedepankan keseimbangan antara aspek perlindungan dan pemanfaatan. Dalam pengelolaan Geopark Kebumen penting untuk diwujudkan.








