Bandar Lampung (Lampost.co) – Langkah konservasi situs purbakala harus menjadi tanggung jawab bersama. Ini sebagai bagian upaya menghidupkan kembali kawasan penelitian, pendidikan, dan ekonomi daerah.
“Temuan fosil Elephas Patiayam, Kudus sudah menjadi perhatian masyarakat. Upaya untuk menjaga pelestarian situs dan lokasi fosil ditemukan harus menjadi tanggungjawab bersama.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 November 2025.
Kemudian Lestari menegaskan hal itu saat berbincang secara daring dengan para arkeolog. Bincang ini dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa Bernegara bertema Konservasi Situs dan Kolaborasi Lintas Sektoral Patiayam, Desa Terban, Patiayam, Kudus, Jawa Tengah, Rabu 19 November 2025 malam.
Selanjutnya menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, memasuki musim hujan lokasi tertemukannya fosil gajah purba. Lokasi itu berada Patiayam itu rawan tergenang air yang bisa merusak fosil bersejarah itu.
Lalu Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu berpendapat. Perlu segera terlakukan upaya melindungi lokasi temuan fosil tersebut dengan memasang cungkup dan sistem drainase yang baik. Ini untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi.
Kemudian berbagai upaya konservasi pada situs purbakala seperti Patiayam, Kudus, ujar Rerie. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak.
Karena, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu. Temuan-temuan bersejarah itu merupakan sumber pengetahuan bagi masyarakat. Selain itu, jelas Rerie, lokasi fosil gajah purba itu juga berpotensi menjadi kawasan tujuan wisata masyarakat.
Dengan sejumlah manfaat yang didapatkan tersebut, menurut Rerie. Sudah saatnya sejumlah pihak terkait tingkat pusat dan daerah. Serta masyarakat memberi perhatian serius pada upaya konservasi situs-situs bersejarah seperti Patiayam, Kudus, Jawa Tengah.








