Bandar Lampung (Lampost.co) – Perlu perbaikan menyeluruh sistem pendidikan dasar, menengah, dan tinggi untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional.
“Dalam menerapkan satu sistem pendidikan, prinsip kesinambungan antara pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Sejatinya harus bisa terterapkan untuk melahirkan generasi penerus yang mumpuni.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 Juni 2025.
Sementara berdasarkan catatan Program Penilaian Siswa Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2022. Kemampuan pelajar Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains belum memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024.
Kemudian skor PISA 2022 Indonesia untuk kemampuan membaca turun menjadi 359 dari 371 pada PISA 2018. Sedangkan RPJMN 2024 menargetkan skor membaca 392. Skor matematika juga turun menjadi 366 dari 379, sementara RPJMN 2024 menargetkan 388. Skor sains pun turun menjadi 383 dari 396, dengan target RPJMN 2024 sebesar 402.
Lalu nilai PISA 2022 tersebut merupakan hasil dari penilaian siklus ke-8 PISA. Pengumpulan nilai PISA siklus selanjutnya akan diadakan pada 2025. Menurut Lestari, sejumlah catatan tersebut harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan. Ini untuk merealisasikan sejumlah target yang telah tercanangkan.
Selanjutnya Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat. Upaya untuk meningkatkan kemampuan dasar akademis peserta didik harus melaksanakan dengan sistem pendidikan yang berkelanjutan.
Kemudian Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai. Dengan pemahaman dasar akademis yang kuat, upaya peningkatan kemampuan akademik peserta didik tingkat pendidikan lanjutan akan lebih mudah.
Lalu Rerie mendorong para pemangku kepentingan dan masyarakat dapat bersama-sama mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas secara berkelanjutan. Ini untuk mewujudkan kualitas generasi penerus yang lebih baik.
Selanjutya Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap peningkatan kemampuan akademis pelajar Indonesia dapat segera terwujudkan. Ini demi melahirkan sumber daya manusia nasional yang berdaya saing masa depan.q