Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mencatat pada 2022, terdapat 99.133 ton limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lampung, Farina, mengatakan pihaknya mendapatkan data limbah B3 di 2022, karena di 2023 dan 2024 belum terpublikasi secara resmi oleh kementerian.
“Karena untuk pencatatan limbah B3 ini tidak melalui provinsi, tapi perusahaan langsung yang mencatat ke kementerian. Nanti pemerintah pusat baru sampaikan data ke kita. Pemerintah pusat sistemnya data per perusahaan dan rumah sakit. Jadi lama untuk mendapatkan total volume,” kata Farina, Senin, 4 November 2024.
Kendati mendapatkan data tahunan yang cukup lama, pihaknya terus melakukan pembinaan serta pengawasan bila nantinya ada perusahaan atau rumah sakit yang lalai dalam pengumpulan limbah B3 tersebut.
“Kita ada pengawasan yang membidangi jadi akan ada teguran bila perusahaan atau RS lalai. Selain itu juga kita terus melakukan pembinaan sehingga limbah yang terkumpul tidak akan tercemar,” ujarnya.
Pengelolaan tersebut mereka lakukan, sebab pihaknya tahu pemusnahan limbah B3 belum ada di Provinsi Lampung terutama untuk alat kesehatan.
“Jadi sampah B3 ini di bawa oleh transporter untuk mengangkut ke Provinsi Banten untuk pemusnahan. Jadi kami pastikan apakah pengiriman sampah B3 terangkut dengan benar dan aman,” katanya.
“Untuk Kabupaten Pesisir Barat memang tidak terdata karena jumlah volume sampah B3 yang sangat sedikit. Sehingga transporter tidak mengangkut karena ada minimal volume yang bisa terangkut dan membawa ke pemusnahan di Banten,” katanya lagi.
Sementara itu, untuk Lampung Selatan, limbah B3 paling banyak karena perusahaan industri paling banyak diantara daerah yang lain.
“Jadi memang limbah B3 ini paling banyak yang menghasilkan dari perusahaan industri, dari 400 perusahaan lebih di Lampung. Pembinaan yang kita lakukan dengan terus pastikan limbah tidak tercemar,” tutup Farina.
Limbah B3 15 kabupaten/ kota di Lampung terdiri dari :
- Lampung Barat 2,95 ton
- Lampung Selatan 63.801 ton
- Lampung Tengah 10.265 ton
- Lampung Timur 6.296 ton
- Lampung Utara 127 ton
- Mesuji 329 ton
- Pesawaran 3,59 ton
- Pringsewu 89,81 ton
- Tanggamus 22,59 ton
- Tulangbawang 483 ton
- Tulangbawang Barat 5,85 ton
- Way Kanan 117 ton
- Bandar Lampung 17.362 ton
- Metro 226 ton