Bandar Lampung (Lampost.co) — Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Lampung, kembali mengadakan program literasi digital Tular Nalar Sekolah Kebangsaan, yang menyasar 100 pemilih pemula.
Dalam pelaksanaannya program ini menggunakan metode diskusi kelompok. Sehingga materi yang pemateri sampaikan mudah peserta pahami, serta partisipasi aktif peserta, lebih bisa terasa.
Dalam kegiatan ini, tiap fasilitator bertanggung jawab atas kelompok diskusi kecil beranggotakan 10 orang. Hal ini memberikan ruang yang lebih kondusif bagi peserta untuk bertanya dan menyerap materi secara mendalam.
Andika Ari Setiawan, salah satu fasilitator, menjelaskan bahwa pendekatan ini dipilih karena lebih efektif dalam merangsang keaktifan peserta.
“Dengan metode diskusi, peserta lebih tanggap, aktif, dan memahami apa yang kami sampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak mereka bisa langsung dijawab. Sehingga materi yang kami sampaikan lebih mengena dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Program ini juga bertujuan memperkuat kemampuan pemilih pemula dalam mengenali hoaks, khususnya yang sering muncul menjelang pemilu. Para pelajar mendapat pembekalan pengetahuan kritis agar dapat memilah informasi yang valid dan menangkis informasi yang bersifat menyesatkan.
Salah satu peserta, Bilqis Az Zahra, Siswi dari SMA Tri Sukses, mengaku merasa jauh lebih siap menghadapi hoaks pemilu setelah mengikuti program ini. “Banyak info yang bikin saya lebih aware. Ciri-ciri hoaks yang sering saya temui biasanya judul sensasional, sumber gak jelas, atau info yang mirip rumor,” jelasnya.
Bilqis juga menambahkan setelah mendapat materi, ia lebih percaya diri dalam menyaring informasi sebelum membuat keputusan politik. “Setelah mendapat materi ini, saya lebih percaya diri dalam menyaring info-info tentang pemilu. Jadi, saya juga kayak lebih berhati-hati”
Meyerap Informasi
Senada dengan Bilqis, Voleta Salma Khoirunnisa, yang juga merupakan siswi SMA Tri Sukses menyebutkan bahwa kegiatan ini memberinya cara yang asik dan efektif dalam memahami materi.
“Kegiatannya seru banget, jadi saya bisa lebih menyerap informasinya dengan baik. Sekarang saya lebih siap menghadapi hoaks, apalagi tentang pemilu,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital bagi pemilih pemula, terutama untuk mencegah terjebak dalam informasi yang menyesatkan. “Menurut Saya, sangat penting bagi pemilih pemula memiliki kemampuan literasi teknologi, karena mereka perlu memahami bagaimana cara mengevaluasi informasi yang beredar”
Putu Manik dari SMA Negeri 1 Natar, juga merasa lebih siap menghadapi arus informasi menjelang pemilu setelah mengikuti program ini.
“Saya merasa lebih siap menghadapi derasnya arus informasi menjelang pemilu, terlebih setelah kami dibekali ilmu mengenali hoaks yang sering muncul di media sosial,” ujarnya singkat.
Para peserta mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang dampak hoaks terhadap generasi muda. Menurut Voleta, hoaks dapat memengaruhi pilihan politik generasi muda dengan signifikan.
“Banyak yang terjebak dalam informasi menyesatkan, sehingga mereka jadi bingung dalam memilih dan akhirnya mengambil keputusan yang tidak berdasarkan fakta,” ungkapnya.
Libatkan Banyak Pihak
Mafindo wilayah Lampung ke depannya, berencana terus mengadakan kegiatan serupa dengan melibatkan lebih banyak pihak. Program ini harapannya dapat menjangkau berbagai kalangan, dari pemuda hingga lansia, untuk lebih memahami pentingnya literasi teknologi di era digitalisasi ini.
“Langkah selanjutnya kita akan terus hadir di masyarakat bersama-sama mengajak para pemuda, para generasi tua, lansia. Semuanya untuk bareng-bareng paham teknologi” papar Andika.
Melalui metode diskusi yang interaktif dan materi yang relevan, kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan, berhasil membekali pemilih pemula dengan kemampuan literasi digital yang lebih kuat.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, harapannya generasi muda mampu menjadi pemilih yang kritis dan cerdas dalam menghadapi derasnya informasi. Terutama di masa-masa krusial seperti pemilu.
Seiring dengan meningkatnya tantangan era digital, program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan Mafindo menjadi jawaban bagi pemilih pemula dalam mengawal demokrasi dengan bijak dan bertanggung jawab.