Bandar Lampung (Lampost.co) – Indonesia emas bukan hanya sekedar jargon. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya persiapan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang menjadi program prioritas menuju Indonesia emas adalah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh anak melalui sekolah.
Sementara program itu sekarang sudah mulai terlaksanakan pada wilayah Bandar Lampung. Sasarannya adalah siswa dari SD, SMP, dan SMA atau sederajat termasuk anak usia sekolah yang tidak tersentuh pendidikan formal.
Pemeriksaan itu berdasarkan data yang menunjukkan 16,2 persen anak usia 13-15 mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Kemudian anak 16,3 persen anak usia 5-14 tahun dan 15,5 persen anak usia 15-24 tahun mengalami anemia.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bandar Lampung, Muhtadi A Temenggung mengungkapkan. Berdasarkan data-data itu pemerintah ingin melakukan identifikasi faktor risiko, kondisi pra-penyakit, dan deteksi penyakit sejak usia anak. Terlebih melalui program pemeriksaan kesehatan gratis. Dengan mengetahui 3 hal itu, harapannya anak-anak bisa dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
“Pelaksanaan PKG di sekolah sudah mulai berjalan, kami awali pada tingkat SD pada bulan Agustus ini,” katanya.
Kemudian siswa kelas 1-6 SD atau usia 7-12 tahun. Anak akan menjalani pemeriksaan Telinga, Mata, Gigi, Jiwa, Status Gizi, Tekanan Darah, Tuberkulosis, Diabetes Melitus, Merokok, Hepatitis B. Khusus untuk siswa kelas 4-6 akan ada pemeriksaan kebugaran dan kesehatan reproduksi.
Selanjutnya siswa kelas 7-9 atau usia 14-15 tahun akan menjalani pemeriksaan Telinga, Mata, Gigi, Jiwa, Status Gizi, Tekanan Darah. Tuberkulosis, Merokok, Kebugaran, Hepatitis B dan C, Kesehatan Reproduksi, serta Talasemia. Lalu ada pemeriksaan Diabetes Melitus dan Anemia khusus siswa usia 13 tahun atau kelas 7. Lalu ada juga imunisasi vaksin HPV untuk siswa perempuan usia 15 tahun atau kelas 9.
“Terakhir pemeriksaan untuk anak usia 16-17 tahun atau siswa jenjang SMA sederajat,” katanya.
Kemudian siswa jenjang SMA akan menjalani pemeriksaan Telinga, Mata, Gigi, Jiwa, Status Gizi, Tekanan Darah, Tuberkulosis. Diabetes Mellitus, Merokok, Kebugaran, Hati, Hepatitis B dan C, Kesehatan Reproduksi, dan Talasemia. Khusus bagi murid perempuan kelas 10 akan ada pemeriksaan anemia.
Langkah Tindaklanjut
Lalu Muhtadi menjelaskan, jika tertemukan masalah kesehatan pada siswa maka akan ada tindakan secara individu pada puskesmas. Namun jika ada masalah kesehatan kolektif maka akan melakukan tindak lanjut secara massal pada lingkungan sekolah.
“Contohnya jika tertemukan banyak anak dengan karies gigi. Maka akan melakukan penyuluhan cara merawat gigi dan cara melakukan menyikat gigi yang benar pada sekolah,” jelasnya.
Program itu terpastikan akan menyentuh 220.136 peserta didik wilayah Bandar Lampung dari berbagai jenjang pendidikan.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi Syukri menambahkan. Jumlah target sasaran itu terdiri dari 110.890 siswa SD, 55.381 siswa SMP, dan 53.865 siswa SMA sederajat. Sekolah hanya menyiapkan tempat dan mengkoordinir siswa untuk menjadi peserta.
Kemudian menurutnya program itu akan terlaksanakan pada 306 SD, 163 SMP, dan 139 SMA sederajat baik negeri maupun swasta Bandar Lampung. Program itu mulai pada bulan Agustus dari siswa SD terlebih dahulu, kemudian berlanjut kepada jenjang berikutnya.
“Sudah mulai berjalan dari awal Agustus pada sekolah SD. Pelaksanaannya secara bertahap oleh Dinas Kesehatan langsung, sekolah hanya menyiapkan tempat dan mengkondisikan peserta,” ujarnya.
Selanjutnya ia mengimbau kepada wali murid untuk bisa mendukung kegiatan yang menjadi program pemerintah pusat itu. Selain mendukung program pemerintah, kepesertaan siswa juga penting untuk melakukan deteksi dan pencegahan penyakit bagi anak.