Bandar Lampung (Lampost.co) — Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengapresiasi Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) yang telah menyambangi Kota Tapis Berseri. Ia mengatakan, hadirnya Laskar Rempah bisa mempromosikan rempah-rempah Lampung kembali menggema di dunia.
Hal tersebut tersampaikan saat pelepasan rombongan Laskar Rempah dan KRI Dewaruci di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Minggu, 14 Juli 2024. Rombongan tersebut akan berlayar menuju DKI Jakarta.
“Laskar rempah bergerak mempromosikan rempah-rempah Indonesia. Sehingga tamu-tamu dari luar negeri lebih mengetahui potensi rempah kita. Sekaligus mengenalkan potensi Kota Bandar Lampung kepada masyarakat Indonesia dan dunia. Insyallah Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia yang terdaftar di UNESCO,” katanya.
Kemudian Eva juga mengatakan, Bandar Lampung sebagai pusat perekonomian Provinsi Lampung siap menyambut dan menerima siapapun yang datang.
“Pendudukan Kota Bandar Lampung mayoritas 60% dari Jawa, 20% masyarakat lokal dan 20% dari berbagai daerah lainnya. Kita terus melakukan pembangunan, roda ekonomi terus berputar bisa kita lihat saat ini sudah banyak hotel-hotel yang berdiri dan ke depan akan ada 10 hotel lagi yang akan berdiri di sini,” katanya.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Utama Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Siswanto, mengatakan.
Komunikasi kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait merupakan modal dasar untuk merangkai, merajut dan menjahit kembali jalur rempah menjadi ekosistem perekonomian maritim dunia.
“Sehingga menjadi harapan bersama, jalur rempah menjadi warisan budaya dunia yang terdaftar pada UNESCO,” katanya.
Eksplor Lampung
Selama singgah pada Lampung, laskar rempah melakukan berbagai rangkaian kegiatan.
Kegiatan itu mengeksplor Museum Transmigrasi Pesawaran dan Sentral Tapis Desa Negeri Katon Pesawaran. Kemudian menggali dan mempromosikan kebun lada dan produk turunannya di Marga Tiga Lampung Timur.
Selanjutnya mengujungi pameran koleksi Museum Lampung, seminar dan diskusi sejarah rempah Lampung, membuat pindang dan sambal seruit Lampung dan Festival Multi Etnis Lampung.
Kemudian eksplor Taman Purbakala Pugung Raharjo Lampung Timur, Wisata Belanja serta Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) Recaka Musik Lampung di PKOR Lampung.
Selain itu, saat bersandar di Pelabuhan Panjang, KRI Dewaruci melakukan open ship. Masyarakat di perbolehkan mengunjungi dan mengeksplor KRI Dewaruci.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melaksanakan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024. Program ini untuk mewujudkan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia.
Pelayaran tersebut menggunakan KRI Dewaruci dengan rute Jakarta – Belitung Timur – Dumai & Siak – Sabang & Aceh – Malaka – Tanjung Uban – Lampung – Jakarta. Pelayaran mulai 5 Juni – 17 Juli 2024. Putra-putri terbaik laskar rempah, jurnalis, influencer, penulis, akademisi, peneliti, pakar dan stakeholder terkait ikut dalam pelayaran tersebut.