Bandar Lampung (Lampost.co)– Sebanyak 101 siswa dari SMAN 1 Sumberejo dan SMA Pelita Bangsa terancam tidak ikut Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) lantaran pihak sekolah gagal finalisasi PDSS. Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung saat ini masih mengupayakan agar mereka bisa ikut SNBP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Amirico mengungkapkan, pihaknya telah memanggil sekolah terkait untuk menyelesaikan persoalan itu. Sekolah telah diberikan peringatan karena telah lalai dalam menjalankan tugasnya.
Baca juga: Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 Itera, Tersedia Kuota 1.572 untuk Jalur SNBP
Dia juga telah mengundang perwakilan Kemendikti terkait persoalan itu. Pihaknya meminta tim kemendikti untuk bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kami juga memanggil sekolah dan mengundang tim Kemendikti dari pusat untuk ikut membantu. Mereka mengaku siap membantu,” ungkap dia di kantor, Selasa, 11 Februari 2024.
Dia menjelaskan brdasarkan keterangan sekolah, persoalan itu berawal dari sekolah yang mengalami kendala saat menginput data siswa dalam PDSS. Akibatnya tidak bisa menyelesaikan penginputan data, sehingga data yang sudah masuk pun ikut tidak tercatat.
Dengan bantuan tim Kemendikti, persoalan penginputan data itu akan mendapat bantuan agar bisa selesai. Mulai hari ini, tim Kemendikti bersama sekolah akan mengupayakan data siswa bisa masuk ke PDSS.
“Ini kan masih ada waktu hingga pengumuman, mudah-mudahan sebelum pengumuman hasil itu data siswa kita bisa terinput,” kata dia.
Dia menambahkan, masalah itu menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung untuk pelaksanaan di tahun depan. Thomas menegaskan, pihaknya akan melakukan monitoring langsung pelaksanaan yang akan datang.
“Kepada sekolah saya sudah berika teguran keras, dan ini juga menjadi evaluasi bagi kami untuk menjamin hak pendidikan anak,” jelasnya.
Memperjuangkan Nasib Siswa
Sebelumnya, Ketua MKKS SMA Lampung, Hendra Putra menjelaskan, terkait hal itu sekolah telah melakukan sejumlah upaya untuk memperjuangkan nasib siswanya. Namun, hingga saat ini sekolah belum mendapatkan solusi ihwal permasalahan itu.
Menurutnya, sekolah telah mendatangi panitia SNPMB lokal di Universitas Lampung. Namun, panitia lokal tidak bisa berbuat banyak karena penggunaan dan pengelolaan sistem secara terpusat oleh Kemendiktisaintek.
“Sekolah juga sudah sampai ke Jakarta (Kemendiktisaintek) agar mendapatkan solusi, kemarin sudah ada perpanjangan waktu tapi karena keterbatasan waktu tetap tidak bisa,” ujarnya.
Hendra menambahkan, sebagai bentuk tanggungjawab sekolah berencana akan memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Sekolah akan menyediakan bimbingan gratis dan menanggung biaya pendaftaran siswa untuk ikut SNBT.