Mesuji (Lampost.co) — Dinas Kesehatan (Dinkes) Mesuji mengklaim tidak ada penambahan kasus DBD pada Oktober.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono, mengatakan terdapat tiga kasus DBD pada September. Namun, untuk Oktober masih belum terdapat penambahan kasus.
“DBD tidak ada penambahan kasus. Saat ini total ada 17 kasus. Pada September ada empat kasus, Agustus tiga kasus dan Juli satu kasus. Sisanya ada dari Januari hingga Mei,” kata Suyono, di kantornya, Senin, 23 Oktober 2023.
Dia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai hujan yang mulai turun di Mesuji. Masyarakat harus menerapkan hidup sehat dengan 3M.
Selain itu, lakukan pula langkah tambahan untuk membantu pencegahan, antara lain mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah dan memasang kawat nyamuk di ventilasi rumah.
“Lalu menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, dan menanam tumbuhan pengusir nyamuk,” ujar dia.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk mengenali penyakit musiman tersebut. Mulai dari gejala, seperti demam, ruam, dan nyeri otot dan sendi.
“Pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok yang dapat membahayakan nyawa,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Ragab Begawe Caram (RBC) Mesuji, Hotmaida, mengatakan tidak ada pasien yang meninggal dunia karena DBD.
“Hingga saat ini ada enam pasien yang dirawat di RSUD karena DBD. Alhamdulilah sembuh semuanya,” kata dia.
Effran Kurniawan