Jakarta (Lampost.co) — Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, mengatakan banyak guru belum memahami secara mendalam terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Sehingga terjadi kebingungan di sekolah.
Hal itu karena pelatihan Kurikulum Merdeka terlalu singkat. Bahkan ada sekolah yang hanya mendapatkan pelatihan 10 hari, kemudian langsung diminta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
“Akhirnya banyak guru yang belum benar-benar paham esensi kurikulum baru ini, karena tadi, buru-buru pelatihannya, tidak melibatkan masyarakat secara utuh,” kata Ferdiansyah dalam siaran YouTube Vox Populi Institute Indonesia, Senin, 22 April 2024.
Ferdiansyah juga menilai dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) masih kurang maksimal. Misalnya dari sisi sarana dan prasarana hingga fasilitas.
“Ini harus diklarifikasi Kemendikbudristek, dalam arti Menteri Nadiem Makarim,” tegas politikus Golkar itu.
Selain itu, banyak materi ajar dan buku pelajaran pada Kurikulum Merdeka belum tersedia. Akibatnya, jalannya Kurikulum Merdeka semakin sulit.
“Kurikulum baru jalan, bukunya belum ada, jadi ini gimana maunya?” tanya Ferdiansyah.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT