Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung akan melanjutkan pembangunan rumah sakit hewan yang berada di Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung. Tepatnya di belakang Perpustakaan Daerah.
Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung, Christin Septriansyah, mengatakan saat ini pengerjaan RSH Provinsi Lampung baru mencapai 20 persen.
“Pengerjaan RS hewan belum dilanjutkan tahun ini. Karena pada tahun anggaran 2024 Pemprov Lampung tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunnya,” katanya,
Ia memaparkan kebutuhan anggaran bila dari rancangan anggaran belanja (Rab) sekitar Rp6 miliar kurangnya sekitar Rp5,5 miliar. Dan tahun ini tidak ada anggarannya di 2025 kita sedang usaha,” katanya.
Ia mengatakan nantinya ada beberapa fasilitas yang disediakan pada rumah sakit hewan. Mulai dari Instansi Gawat Darurat (IGD), ruang rawat inap, laboratorium pakan hingga laboratorium kesehatan hewan.
“Fasilitas yang pasti akan ada IGD, sekarang ini sudah ada tapi karena keterbatasan ruangan maka IGD nya jadi satu diruang steril. Kemudian ada ruang rawat inap hingga laboratorium kesehatan hewan,” jelasnya.
Christin mengatakan jika saat ini semua pelayanan kesehatan hewan pelaksanaanya hanya di satu tempat. Yaitu UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung.
“Jadi untuk pengobatan, pelayanan kesehatan hewan, laboratorium keswan, kesmavet, laboratorium pakan dan administrasi kita lakukan di sini. Jadi memang tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal karena kan bahaya penularan penyakit zonosis,” kata Christin.
Layanan Kesehatan
Ia mengatakan jika antusias masyarakat Lampung dalam memanfaatkan layanan kesehatan hewan cukup tinggi. Di mana pada tahun 2023 kemarin pihaknya melayani hingga 15.000 pasien.
“Animo masyarakat sebenarnya cukup tinggi, dari 2017 sampai sekarang peningkatan nya luar biasa. Tahun kemarin saja kita 15.000 pasien, tahun ini mengalami penurunan karena berbayar. Tapi tetap target yang kita tetapkan dalam sehari 40 ekor tetap tercapai,” jelas Christin.
Sehingga dengan tingginya antusiasme masyarakat tersebut maka pihaknya mengajukan ke Pemprov Lampung untuk dapat membangun rumah sakit hewan.
“Kita mengajukan ke Pemprov Lampung untuk pembangunan rumah sakit hewan. Cuma tahun ini pembangunan tidak melanjutkan. Kami berharap kedepan nanti ada perhatian dari Pemprov Lampung untuk dapat memprioritaskan pembangunan rumah sakit hewan ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan jika keberadaan rumah sakit hewan harapannya dapat mendukung peningkatan pedapan asli daerah (PAD) Pemprov Lampung.
“Jika kita lihat sekarang masih banyak yang bisa berkembang, sehingga masih banyak sumber PAD baru. Saat ini dengan keterbatasan dokter hewan yang hanya 4 orang kita bisa 20 juta rata-rata sebulan. Rtu banyak pelayanan yang belum dilaksanakan,” tutupnya.