Bandar Lampung (Lampost.co) – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Lampung dalam beberapa hari terakhir. Cuaca yang tidak menentu ini dipicu peningkatan dinamika atmosfer di wilayah setempat.
Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, menjelaskan peningkatan pergerakan awan konvektif atau awan potensi hujan memasuki wilayah Lampung dari Indonesia bagian barat.
“Cuaca ekstrem ini terjadi karena ada peningkatan pergerakan awan yang memasuki wilayah barat Indonesia termasuk Lampung,” ungkapnya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Selain itu, belokan dan konvergensi angin di wilayah perairan barat atau Samudra Hindia juga memicu pertumbuhan awan konvektif. Kondisi tersebut semakin meningkatkan potensi hujan di Lampung.
“Terpantau juga menghangatnya suhu muka air laut di perairan Provinsi Lampung,” tambah Rudi.
Ia menyebut, suhu muka air laut di wilayah Lampung meningkat sekitar 0,5–2,5 derajat celsius. Kenaikan suhu itu memperkuat penguapan dan menambah jumlah awan konvektif.
Kelembapan Udara
Selain itu, kelembapan udara di lapisan 700 milibar dan 500 milibar mencapai 64–95 persen. Faktor-faktor ini membuat hujan terus terjadi dalam sepekan terakhir. “Bahkan tiga hari ke depan, prediksi BMKG menunjukkan cuacanya masih sama seperti hari ini,” jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Humas BPBD Lampung, Wahyu Hidayat, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Ia meminta warga melakukan perapihan lingkungan sekitar tempat tinggal untuk mengurangi risiko bahaya.
“Masyarakat juga perlu rutin memantau prakiraan cuaca dan informasi potensi bencana dari BMKG sebagai langkah mitigasi,” imbaunya. (Umar Robbani)