Bandar Lampung (Lampost.co)– Sejumlah kalangan akademisi, aktivis, dan mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi di Lampung telah menyatakan sikap atas keadilan dan demokrasi di Indonesia yang dianggap mengalami masalah serius. Peryataan sikap tersebut disampaikan di Student Corner FH Unila pada Rabu, 7 Februari 2024.
Berbeda dengan seruan dari beberapa perguruan tinggi yang dipimpin langsung oleh rektor. Ke tujuh kampus yang tergabung justru tidak ada satupun rektor yang hadir dalam seruan akademisi Lampung tersebut, termasuk rektor Unila, Lusmeilia Afriani.
Menanggapi hal itu,Ari Darmastuti selaku perwakilan dari seruan akademisi Lampung mengatakan hal itu tidak menjadi masalah.
“Kan ini soal bidang ilmu juga, Ibu (Rektor Unila) kan mohon maaf dari teknik, ya? Mungkin beliau kurang menguasai. Kalau teman-teman lihat ini kan rata-rata dari ilmu sosial,” ujarnya di hadapan awak media pada Rabu, 7 Februari 2024.
Meski begitu, dirinya mengaku langkah yang diambil oleh akademisi Lampung ini sudah sepenuhnya mendapatkan izin pimpinan.
“Beliau (rektor) sudah memberikan izin, tidak ada bentuk intervensi apapun. Jadi kita bebas saja,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, selain Unila, terdapat juga enam perguruan tinggi lainnya yang ikut bergabung. Yaitu Universitas Tulang Bawang (UTB), Universitas Bandar Lampung (UBL), Universitas Saburai, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Metro, dan Universitas Mitra Indonesia (Umitra).
“Ini kan memang kita umumkan, dan mereka pengen ikut, jadi kita gak gerak sendiri,” kata Ari.
Ramai sebelumnya dalam salah satu kesempatan dialog, Cawapres Mahfud MD melontarkan pernyataan bahwa dirinya mendapatkan bisikan adanya operasi untuk berupaya menekan rektor.
Menanggapi hal itu, Ari berujar bahwa hal tersebut tidak terdengar di kampus Unila. Ia mengaku bahwa pimpinan hanya meminta untuk lebih berhati-hati.
“Saya kira Prof Mahfud juga tidak berani bilang sembarangan. Tapi kalau di Unila sendiri kita tidak mendengar itu kita juga sudah meminta izin, katanya boleh silakan. Kampus hanya meminta untuk hati-hati,” katanya.
Nur