Bandar Lampung (Lampost.co)-– Politeknik Negeri Lampung bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Lampung berkomitmen mendorong penguatan akses pendidikan vokasi.
Wakil Direktur Bidang Akademik Polinela, Dwi Puji Hartono, mengatakan, edukasi mengenai pendidikan vokasi harus terus disebarluaskan kepada masyarakat.
“Adanya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan vokasi, maka vokasi ini akan semakin maju,” ujarnya dalam agenda Workshop Penguatan Akses Pendidikan Vokasi yang digelar di Polinela, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Dwi menambahkan, kolaborasi lintas sektor juga diperlukan dalam menyebarluaskan informasi, serta meningkatkan citra positif pendidikan vokasi.
“Masyarakat lebih banyak mengenal pendidikan akademis, seperti SMA dan sebagainya. Di sisi lain, ada juga pendidikan vokasi yang belum banyak dikenal,” jelasnya.
Kedepan, sinergi serta kolaborasi akan terus dimaksimalkan, dan ditargetkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat akan pendidikan vokasi.
Lebih lanjut, Dwi menuturkan, Polinela juga bakal ambil peran lebih dalam upaya penyediaan SDM unggul bagi Provinsi Lampung maupun nasional. Melalui penambahan program studi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, serta penambahan kuota mahasiswa di tiap tahunnya.
“Tahun 2025 nanti rencananya kita akan melakukan penambahan kuota penerimaan mahasiswa menjadi 3.300 mahasiswa, dari sebelumnya 2.200 mahasiswa pada 2024. Ini bentuk komitmen kami dalam meningkatkan SDM di Lampung dan Indonesia,” tuturnya.
Ketua MKKS SMK se-Lampung, Armina, menuturkan, kerjasama perluasan akses pendidikan terus dijalin di seluruh tingkatan pendidikan. Mulai dari tingkat menengah, hingga pendidikan tinggi.
“Pada akses ke jenjang pendidikan tinggi vokasi, siswa kami juga banyak diterima di jalur undangan atau prestasi. Ini salah satu kerjasama untuk meningkatkan pendidikan vokasi,” kata dia.
Armina berharap, penyebarluasan informasi terkait pendidikan vokasi semakin ditingkatkan. Salah satunya, melalui penguatan kapasitas guru SMK dalam komunikasi publik dan pengelolaan media sosial.
“Kami harap workshop seperti ini terus berjalan, dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan sekolah dalam media sosial salah satunya, untuk menyebarkan informasi tentang dunia vokasi,” pungkasnya.