• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 04/06/2025 07:32
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Lampung Bandar Lampung

Populasi Satwa Liar Turun Drastis hingga 73 Persen dalam 50 Tahun

Nur by Nur
10/10/24 - 11:16
in Bandar Lampung, Humaniora, Pemutihan Pajak
A A
Terjadi penurunan eksesif sebesar 73% pada ukuran rata-rata populasi satwa liar yang dipantau.

Terjadi penurunan eksesif sebesar 73% pada ukuran rata-rata populasi satwa liar yang dipantau. Dok/Antara

Bandar Lampung (Lampost.co)— Dalam 50 tahun terakhir, dari 1970 hingga 2020, terjadi penurunan drastis hingga 73% pada populasi satwa liar yang terpantau, menurut laporan Living Planet Report (LPR) 2024 dari WWF.

Laporan ini memperingatkan bahwa Bumi mendekati titik kritis berbahaya yang dapat mengancam umat manusia. Oleh karena itu perlu tindakan kolektif yang besar dalam lima tahun ke depan untuk mengatasi krisis iklim dan alam.

Living Planet Index (LPI), yang di kembangkan oleh Zoological Society of London (ZSL), mencakup 35.000 tren populasi dari 5.495 spesies.

Penurunan paling signifikan terjadi di ekosistem air tawar (-85%), menyusul oleh ekosistem darat (-69%) dan laut (-56%). Penyebab utama adalah penyempitan habitat akibat sistem pangan yang tidak berkelanjutan. Eksploitasi berlebihan, spesies invasif, dan penyakit.

Perubahan iklim juga menjadi ancaman besar, terutama di Amerika Latin dan Karibia, di mana populasi satwa liar turun hingga 95%.

Penurunan populasi satwa liar menunjukkan peningkatan risiko kepunahan dan kerusakan ekosistem. Ekosistem yang rusak tidak lagi mampu memberikan manfaat penting seperti udara dan air bersih, serta tanah yang subur.

Hilangnya hutan hujan Amazon dan terumbu karang merupakan tanda bahaya yang dapat berdampak pada ketahanan pangan dan mata pencaharian global.

Peringatan ini muncul bersamaan dengan kebakaran di Amazon yang mencapai tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Serta konfirmasi pemutihan terumbu karang global keempat tahun ini. WWF menegaskan bahwa tindakan nyata perlu untuk menghentikan kerusakan ini.

Penurunan Drastis

Beberapa spesies yang dipantau menunjukkan penurunan drastis, seperti penyu sisik di Australia (-57%). Lumba-lumba sungai di Amazon (-65%), dan lumba-lumba tucuxi (-75%) di Brasil.

Namun demikian, ada beberapa contoh sukses konservasi. Seperti peningkatan gorila gunung dan bison Eropa, keberhasilan di satu area saja tidak cukup untuk menghadapi krisis global.

Meskipun banyak negara telah menyepakati tujuan global untuk melindungi keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon.

Serta mengentaskan kemiskinan, laporan WWF menyatakan bahwa tindakan di lapangan masih jauh dari memadai untuk mencapai target 2030.

Konferensi COP16 dan COP29 mendatang adalah kesempatan penting bagi negara-negara untuk meningkatkan komitmen mereka. WWF menyerukan aksi yang lebih ambisius dari pemerintah dan sektor swasta. Termasuk pendanaan yang lebih besar dan kebijakan yang lebih selaras dengan tujuan keberlanjutan global.

Direktur WWF-Internasional, Kirsten Schuijt, menegaskan meskipun situasinya kritis, masih ada harapan jika tindakan segera di ambil.

Andrew Terry dari ZSL juga menekankan pentingnya tindakan segera untuk menghindari titik kritis yang berbahaya bagi kehidupan di Bumi.

Sementara itu, CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat memicu kepunahan spesies kunci di Indonesia, dan menyerukan kerja sama dari semua pihak untuk melindungi habitat dan masyarakat lokal.

Tags: populasi satwasatwa liarWWF
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Masjid Agung Al Furqon dekat Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung cerah berawan. (FOTO: Lampost.co / Triyadi Isworo)

Rabu, 4 Juni 2025, Cuaca Lampung Cerah Berawan

by Triyadi Isworo
04/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi cuaca harian. Rabu, 4 Juni 2025, prakiraan cuaca...

Ratusan mahasiswa menggelar aksi damai bertajuk 1000 Lilin untuk tepat 40 hari setelah kepergian Pratama Wijaya Kusuma, di Bundaran Unila, Selasa, 3 Juni 2025. (Foto: Lampost.co / Taufik Hidayah)

Ratusan Mahasiswa Unila Gelar Aksi 1000 Lilin Tuntut Keadilan Pratama Wijaya Kusuma

by Triyadi Isworo
03/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) — Ratusan mahasiswa menggelar aksi damai bertajuk 1000 Lilin untuk tepat 40 hari setelah kepergian Pratama Wijaya...

Polisi meringkus M (23) karyawan kerajinan sebuah toko kaligrafi usai nekat menggelapkan sepeda motor inventaris milik toko. Dok

Polisi Ringkus Karyawan Toko Kaligrafi Gelapkan Motor

by Triyadi Isworo
03/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Polsek Tanjung Senang meringkus M (23) karyawan kerajinan sebuah toko kaligrafi usai nekat menggelapkan sepeda motor...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.