Bandar Lampung (Lampost.co) — Program kelas migran vokasi SMA SMK resmi di seluruh sekolah negeri di Lampung. Awalnya hanya untuk SMK, kini Kelas Migran Vokasi juga buka untuk siswa SMA.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Amirico, menyatakan bahwa program ini berbentuk ekstrakurikuler dan jalankan di luar jam pelajaran reguler.
“Ini bentuknya ekstrakurikuler, juknisnya sudah tersusun, dan pendaftaran sudah buka,” ujarnya, Minggu, 3 Agustus 2025.
Penerapan format ini berlaku sama untuk SMA maupun SMK. Petunjuk teknis (juknis) menjadi acuan utama pelaksanaan, dengan pendaftaran tutup pada 8 Agustus 2025. Pemprov menargetkan 9.000 siswa menjadi peserta. “Sudah 8.550 siswa mendaftar dari 239 SMA dan 113 SMK negeri di 15 kabupaten/kota,” tambahnya.
Kepala Bidang SMK Disdikbud Lampung, Sunardi, menegaskan bahwa format kelas migran vokasi berlaku seragam. “Formatnya sama, juknis masih dalam proses finalisasi,” jelasnya.
Program ini menyasar siswa kelas 12 dan alumni. Untuk siswa aktif, pelatihan berlangsung setiap Sabtu dan Minggu. Materi meliputi pelatihan bahasa Jepang selama 3 bulan. Jika lulus sertifikasi JLPT N4, siswa lanjut ke pelatihan kerja dan budaya Jepang.
Sementara alumni yang sudah tidak aktif di sekolah akan mengikuti pelatihan intensif selama 6 bulan. Pemerintah bekerja sama dengan BP3MI dan Dinas Ketenagakerjaan Lampung serta penyalur PMI resmi untuk menjamin proses penyaluran kerja ke luar negeri.
Bantuan Pembiayaan
Peserta kelas 12 akan mendapat bantuan pembiayaan melalui skema pinjaman dari Bank Lampung. Dana tersebut untuk pembuatan visa, paspor, akomodasi, dan biaya awal bekerja.
“Pinjaman berbunga rendah dan bisa angsur setelah bekerja,” ujar Sunardi.
Adapun pemerintah menanggung biaya pelatihan hingga peserta memiliki sertifikasi. Pemprov Lampung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk mendukung program ini.
“Untuk alumni, pembiayaan secara mandiri karena mereka sudah tidak berstatus sebagai siswa,” tambahnya.
Program ini menjadi solusi strategis untuk menyiapkan lulusan sekolah yang siap bekerja di luar negeri secara legal, terlatih, dan tersertifikasi. (Umar Robbani)