Bandar Lampung (Lampost.co) — Sebanyak 65 desainer dari 15 provinsi di Indonesia memeriahkan ajang Lampung Fashion Tendance 2025 di Radisson Hotel, Bandar Lampung. Selain peserta dalam negeri, tujuh desainer dari Malaysia, Tunisia, Thailand, Maroko, dan Dubai turut menampilkan karya terbaik mereka dalam perhelatan bertajuk Beyond Expectashion itu.
Setiap desainer membawa wastra khas dari daerahnya masing-masing. Hal ini membuat setiap koleksi yang tampil di panggung memiliki ciri dan karakter yang berbeda.
Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Lampung, Zuraida Zuhdi, menyampaikan bahwa Lampung Fashion Tendance tahun ini menunjukkan banyak kemajuan.
“Tahun lalu hanya diikuti sembilan provinsi, tahun ini meningkat menjadi 15 provinsi ditambah tujuh desainer luar negeri,” ujarnya, Rabu, 8 Oktober 2025.
Zuraida menjelaskan, Lampung Fashion Tendance menjadi ajang bagi para desainer untuk memamerkan karya wastra daerah agar lebih dikenal masyarakat luas. Tahun ini, pelaksanaannya berlangsung selama dua hari, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya satu hari.
Selain menampilkan karya para desainer, APPMI Lampung juga mengajak anak-anak disabilitas dan anak putus sekolah untuk ikut berpartisipasi sebagai model. Langkah ini menjadi wadah inklusif bagi mereka untuk menyalurkan bakat dan percaya diri melalui dunia mode.
Tak hanya tampil di atas panggung, APPMI Lampung bersama Bank Indonesia juga memberikan pelatihan dan edukasi kepada anak-anak tersebut. Program ini bertujuan mengembangkan minat mereka di bidang desain dan fashion sebagai bagian dari dukungan sosial.
“Kami ingin memberi kesempatan bagi anak-anak disabilitas dan putus sekolah untuk belajar dan tumbuh bersama. Melalui kerja sama dengan BI, mereka mendapatkan pelatihan dan akhirnya bisa tampil bersama para desainer profesional,” kata Zuraida.