Metro (Lampost.co)– Jumlah timbunan sampah secara global diproyeksikan bakal meningkat signifikan jika tidak memperoleh penanganan segera.
Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vinda Damayanti, menjelaskan timbulan sampah perkotaan secara global prakiraanya akan meningkat dari 2,3 miliar ton pada 2023, menjadi 3,8 miliar ton pada 2050.
“Bahkan biaya penanganan tahunannya di 2050 bisa mencapai dua kali lipat, hingga USD640,3 miliar,” ujarnya, dalam agenda Seminar dan Talkshow Pengelolaan Bank Sampah di Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro, Sabtu, 20 Juli 2024.
Pengurangan dan Penanganan Sampah Masih Jauh dari Target
Hingga kini masih terdapat 38 persen sampah global yang tidak terkelola dengan baik. Sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Sementara kondisi di sisi persampahan laut, dengan menggunakan skenario business as usual tanpa adanya intervensi yang di lakukan.
Jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem perairan bisa hampir tiga kali lipat. Dari sekitar 9–14 juta ton pada 2016 menjadi 23–37 juta ton per tahun pada 2040 dan menyumbang setidaknya 85 persen dari total sampah laut.
“Untuk wilayah Indonesia, pada tahun 2023 timbulan sampah mencapai 69,9 juta ton,” tuturnya.
Komposisi sampah di Indonesia di dominasi oleh sampah sisa makanan dan plastik. Kemudian sebagian besar berasal dari rumah tangga.
Sementara, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) secara nasional pada 2023 sebanyak 54 persennya merupakan open dumping.
“Diproyeksikan kemampuan daya tampung dan daya dukung TPA nasional penuh pada 2028 atau bahkan bisa lebih cepat,” kata dia.
Penanganan Sampah
Guna menanggulangi persoalan sampah, Vinda meminta produsen atau pelaku usaha melaksanakan amanat peraturan perundangan terkait pengelolaan sampah.
Melaksanakan komitmen global pengurangan sampah kemasan dengan menerapkan produksi yang bertanggung jawab.
“Kemudian masyarakat harus merubah perilaku untuk memilah sampah. Sementara pemerintah daerah menyiapkan payung hukum di tingkat daerah dan menyiapkan infrastruktur penunjang,” tuturnya.