Jakarta (Lampost.co)— Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama kembali meraih penghargaan bergengsi.
BPJPH menerima penghargaan internasional Global Islamic Finance Awards (GIFA) Championship Award on Halal Certification. Upacara penyerahan penghargaan tersebut berlangsung pada rangkaian 14th Annual Global Islamic Finance Awards 2024.
Acara itu terselenggara bersamaan dengan Global Islamic Finance Summit 2024 di Paradise Island, Maladewa. Dalam ajang tersebut, BPJPH berhasil mengungguli tiga nominator lainnya, sehingga di nyatakan layak menerima GIFA Championship Award 2024 untuk kategori Halal Certification.
Penghargaan yang menyerahkan Chairman GIFA, Humayon Dar, dan diterima oleh Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham.
“Alhamdulillah, hari ini BPJPH memperoleh penghargaan internasional, GIFA Championship Award kategori Halal Certification,” ujar Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, usai menerima penghargaan pada, Selasa, 17 September 2024.
Aqil menjelaskan penghargaan tersebut berdasarkan pada penilaian berbasis informasi dan riset. Hal ini merupakan bukti nyata atas kesungguhan.
Serta kerja keras, dan komitmen BPJPH dalam melaksanakan dan terus meningkatkan kualitas layanan publik Jaminan Produk Halal (JPH).
“Penghargaan ini membuktikan bahwa pengelolaan layanan sertifikasi halal BPJPH di Indonesia tidak hanya mendapatkan perhatian. Namun juga memperoleh pengakuan, kepercayaan, dan apresiasi dari dunia internasional,” lanjut Aqil.
Hingga saat ini, sejumlah capaian penting BPJPH telah memberikan dampak signifikan bagi perkembangan ekosistem industri halal nasional.
Global Islamic Economy
Pada 2023, Indonesia berhasil naik dari peringkat empat ke peringkat tiga dunia pada Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 yang merilis DinarStandard.
Peningkatan ini tidak terlepas dari upaya strategis Pemerintah melalui BPJPH dalam penguatan ekosistem halal.
Saat ini, lebih dari lima juta produk telah tersertifikasi halal oleh BPJPH.
BPJPH juga berhasil memperkuat ekosistem layanan sertifikasi halal dengan terbentuknya 77 LPH. 268 LP3H, 106.146 Pendamping PPH bagi pelaku UMK, 1.666 auditor halal, 10.518 penyelia halal, dan 18 Lembaga Pelatihan JPH.
“Industri halal dengan segala potensinya dapat kita gunakan untuk mendorong peningkatan nilai cadangan devisa. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, seperti meningkatkan nilai ekspor produk halal. Di mana komoditas produk halal yang sangat berpotensi untuk diekspor adalah makanan halal dan busana muslim,” lanjutnya.
Penilaian GIFA Award Berbasis Penilaian dan Riset GIFA merupakan salah satu ajang penghargaan internasional bergengsi bagi lembaga maupun pimpinan atau individu. Yang memiliki pencapaian dan kontribusi nyata bagi perkembangan dan kemajuan industri perbankan dan keuangan Islam.
Penghargaan ini mengakui pemerintah, lembaga, dan individu atas prestasi luar biasa di bidangnya serta kontribusi mereka pada keberlanjutan perbankan dan keuangan Islam sebagai sistem yang layak dalam arsitektur keuangan internasional.
Industri Halal
Sementera itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. Menurutnya, penghargaan yang BPJPH terima merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim di tanah air.
“Penghargaan GIFA ini membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya berperan aktif dalam mengembangkan industri halal nasional, tetapi juga diakui secara internasional.
Ini menjadi motivasi bagi kami di daerah untuk terus mendukung dan mengawal program-program yang mendukung penguatan ekosistem halal di Indonesia,” ujar Puji Raharjo.
Ia juga menambahkan bahwa pencapaian ini harus menjadi pemicu semangat bagi semua pihak untuk bekerja lebih keras dalam memajukan industri halal, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan komitmen yang tinggi akan menghasilkan pengakuan dan apresiasi dari dunia internasional. Kami akan terus mendukung BPJPH dan semua lembaga terkait untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” pungkasnya.