Bandar Lampung (lampost.co)– Seminar Nasional Konservasi 2025 mengangkat urgensi pelestarian sumber daya alam dan ekosistem di Indonesia, secara daring, Kamis, 15 Mei 2025. Seminar ini mengusung tema Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem sebagai Langkah Generasi Masa Kini Menuju Lampung Visioner dan Indonesia Hijau. Seminar itu membahas pelestarian alam Lampung yang kaya akan keanekaragaman hayati,
Prof. Lusmeilia Afriani selaku Rektor Universitas Lampung, menyampaikan melalui Wakil Rektor II Habibullah Jimad, bahwa kerjasama semua pihak penting untuk menjaga kelestarian alam di Indonesia sebagai negara mega-biodiversitas. “Butuh tindakan nyata bersama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan kehilangan habitat,” ujarnya.
Provinsi Lampung memiliki kawasan konservasi utama seperti Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang menjadi rumah bagi satwa langka gajah sumatera, badak sumatera, dan harimau sumatera. Kawasan ini juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Selain itu, Taman Nasional Way Kambas dan Cagar Alam Krakatau berperan penting dalam konservasi satwa dan ekosistem. Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman juga menjaga kualitas lingkungan dan pasokan air untuk masyarakat setempat.
Nunu Anugrah, Direktur Keanekaragaman Spesies dan Genetik dari Kementerian Kehutanan, menggarisbawahi pentingnya penguatan pengelolaan kawasan konservasi. Tujuannya untuk melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Konservasi Badak Sumatera
Sementara itu, Arief Rubianto, Direktur Program Yayasan Badak Indonesia, menjelaskan berbagai tantangan dalam konservasi badak sumatera dan badak jawa. “Dukungan lintas sektor dan partisipasi masyarakat sangat vital untuk kelangsungan konservasi,” kata Arief.
Prof. Sugeng P. Harianto dari Universitas Lampung juga memaparkan program konservasi rusa sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna lokal.
Bainah Sari Dewi selaku Ketua Panitia Seminar, menyatakan peserta seminar 274 orang dari seluruh Indonesia. Termasuk akademisi, peneliti, fungsional kehutanan, dan mahasiswa. Seminar menampilkan 73 paper penelitian dari 11 provinsi dengan subtema seperti konservasi satwa liar, biodiversitas, pemberdayaan masyarakat, dan kebijakan konservasi.
Seminar Nasional Konservasi 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat langkah pelestarian alam demi masa depan Indonesia yang hijau dan lestari.