Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah siswa di Lampung meminta bimbingan sebelum penerapan kewajiban menulis satu halaman setiap hari. Mereka menilai, kebijakan tersebut akan memberatkan jika diberlakukan secara mendadak.
Abdillah, siswa kelas 11 SMKN 2 Bandar Lampung, mengaku kesulitan jika harus langsung menjalankan aturan tersebut tanpa persiapan. Menurutnya, sekolah perlu memberikan pelatihan cara menulis terlebih dahulu.
“Kami butuh bimbingan. Kalau langsung disuruh menulis, bingung juga mau nulis apa,” ujarnya, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ia menambahkan, menulis bukan hal mudah, terutama bagi siswa yang kurang berminat. Waktu terbatas dan padatnya jadwal praktik di SMK membuatnya sulit memenuhi target satu halaman setiap hari.
“Kalau di SMK, praktik jurusan lebih banyak. Menulis biasanya pas pelajaran Bahasa Indonesia saja,” katanya.
Bimbingan dan Persiapan
Hal serupa, Rani, siswa kelas 11 SMAN 3 Bandar Lampung. Ia berpendapat, bimbingan dan persiapan akan membantu siswa menjalankan program tersebut dengan lebih baik.
“Bagusnya ada persiapan dulu, seperti bimbingan, supaya kami tidak bingung mau menulis apa. Satu halaman itu lumayan banyak apalagi dengan batas waktu yang ada,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Lampung mengeluarkan Surat Edaran Nomor 144 Tahun 2025 yang mewajibkan siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat menulis satu halaman setiap hari. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di provinsi tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Lampung berada di peringkat 25 dari 34 provinsi dengan skor 64,81, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 73,52. (Umar Robbani)