Bandar Lampung (Lampost.co) — Ankiloglosia merupakan bentuk kelainan yang terjadi pada lidah bayi, yakni jaringan pendek yang mengikat lidah dengan dasar bayi atau tongue lie. Meski sebagai sebuah kelainan, keberadaannya tidak membahayakan bayi.
Ketua Satgas ASI IDAI, dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) mengungkapkan, penanganan Ankilogsia bisa dengan metode ansisisi. Namun menurutnya, orang tua tak perlu buru-buru melakukan tindakan operasi sebab tongue lie tidak memberikan dampak buruk pada bayi.
Ia mengatakan keadaan tersebut tidak akan membuat anak mengalami delay speech. Hanya saja anak kesulitan mengucapkan beberapa huruf seperti S, T, atau D karena ada gangguan pergerakan lidah.
“Sebenarnya tongue lie tidak harus operasi kalau memang tidak terjadi masalah,” ungkapnya, Selasa, 28 Maret 2025.
Ia menjelaskan, tongue lie ansisisi jika mengganggu proses lakstasi atau menyusui. Sebab kondisi tongue lie yang terlalu signifikan bisa sangat menggangu pergerakan lidah sehingga bayi kesulitan mendapatkan ASI-nya.
Ganggu Asupan
Kondisi itu bisa mengganggu asupan gizi bayi yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Namun, menurutnya antisisisi merupakan pilihan terakhir karena cukup berisiko bagi bayi.
“Tapi itu kita coba perbaiki dulu dengan manajemen laktasi kalau tidak bisa juga maka insisisi,” jelasnya.
Meski begitu, orang tua juga mesti memastikan penyebab gangguan asupan gizi. Karena menurutnya hal tersebut bisa karena gangguan-gangguan lainnya.
“Jadi benar-benar harus pastikan dulu gangguan peroleh ASI bayi itu akibat apa,” katanya.