Liwa (Lampost.co) — Taman Safari Indonesia (TSI) turunkan tim Rescue Harimau untuk membantu proses penanganan dan evakuasi keberadaan harimau yang telah memangsa manusia yang terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh.
Empat anggota tim Rescue Harimau TSI itu tiba di Lambar, Rabu 13 Maret 2024.
Sebelum berangkat ke lokasi konflik manusia dengan harimau, tim terlebih dulu menemui Kapolres dan jajaran Pemkab Lambar untuk berkoordinasi tentang rencana tugasnya.
Keempat anggota itu, ada yang bertugas sebagai sniper/penembak obat bius, Pawang Harimau (pakar telepati harimau), ahli peta serta dokter hewan.
Tim rescue harimau Taman Safari itu berkoordinasi dengan Kapolres dan Pj Bupati bersama satgas dari pihak BKSDA Bengkulu-Lampung dan pihak Balai Besar TNBBS.
Kepada Kapolres, tim tersebut menceritakan pengalamanya dalam menangani sejumlah konflik manusia dengan harimau.
Karena itu, pihaknya juga berharap agar upaya penanganan harimau yang terjadi di Suoh, Lampung Barat bisa berhasil dengan segera.
Upaya untuk melakukan upaya penangkapan harimau tersebut, pihak TSI mengaku telah menyiapkan trik khusus.
Salah satunya dengan membuat box trab (kandang jebak) secara alami yang terbuat dari papan dan senatural mungkin.
Karena dengan metode kandang jebak menggunakan besi kurang efektif karena naluri harimau tidak mau memasuki kandang yang terbuat dari bahan besi atau logam.
Selain itu, jika memungkinkan pihak TSI juga akan melakukan penembakan bius namun penembakan bius masih akan melalui perhitungan yang matang.
Pihak tim TSI juga meminta agar selama proses penangkapan supaya lokasi yang menjadi peredaran harimau untuk benar-benar kosong atau steril dari warga yang berkebun demi keamanan dan keleluasaan penangananya.
Sementara itu, Kapolres Lambar AKBP, Ryky Widya Muharam, menyambut baik kedatangan tim dari TSI.
Bahkan Kapolres berharap kepada tim untuk bertindak cepat dan segera membuat trik jitu agar harimau dapat segera tertangkap dan tidak kembali memakan korban.
“Selamat datang dan terimakasih atas kedatangan tim TSI ini. Besar harapan kami tim bisa segera melakukan upaya cepat dan akurat dapat menangani konflik harimau,” jelas dia.