Jakarta (Lampost.co) — Biasanya kita mengetahui bahwa biji kopi itu berwarna kehitaman. Namun ada juga biji kopi berwarna putih.
Tetapi ternyata, kopi putih ini merupakan biji kopi yang sama, namun disangrai dengan tingkat pemanggangan yang lebih ringan.
Melansir laman Well and Good, Minggu, 4 Agustus 2024, pakar pemanggang kopi Samuel Klein mengatakan, kopi putih disangrai hingga suhu akhir sekitar 320 derajat Fahrenheit (160 derajat celsius). Jauh lebih rendah dari pada sangrai ringan pada umumnya.
Baca Juga:
Ia mengatakan, pada dasarnya ini mirip dengan gaya kopi yang secara tradisional orang Jazirah Arab konsumsi yang biasanya tercampur dengan campuran rempah-rempah seperti Hawaii.
Suhu pemanggangan yang lebih rendah menghasilkan profil rasa yang unik yang berbeda dari pemanggangan yang lebih gelap.
Secara khusus, kopi dengan pemanggangan ringan dapat mempertahankan senyawa rasa yang lebih mudah menguap dan lembut yang sering hilang selama proses pemanggangan biasa.
Dalam kasus kopi putih, ini menghasilkan rasa yang sangat bersahaja. Kopi ini memiliki rasa seperti jerami atau kacang dengan body yang sangat ringan.
Peminum kopi putih mengklaim minuman tersebut mengandung lebih banyak kafein dari pada cangkir biasa. Teorinya adalah bahwa suhu pemanggangan yang lebih rendah menyebabkan lebih sedikit kafein yang terpanggang.
Namun kandungan kafein sangat bergantung pada pengukuran. Kopi putih kemungkinan besar memiliki lebih banyak kafein berdasarkan volume. Tetapi lebih sedikit kafein berdasarkan berat dari pada jumlah kopi yang setara yang terpanggang dengan tingkat pemanggangan yang lebih konvensional.
Dengan kata lain, kemungkinan tidak ada perbedaan besar dalam jumlah kafein dalam minuman yang terpanggang terang dan gelap.
Manfaat bagi kesehatan
Menurut Mayo Clinic, kopi putih juga memiliki manfaat bagi kesehatan, utamanya adalah kadar antioksidannya yang lebih tinggi.
“Kopi putih mengandung lebih banyak asam klorogenat, polifenol penting dengan sifat antioksidan,” kata Klein.
Menurut Klein, kopi putih tidak sepenuhnya rendah asam. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sangrai yang lebih gelap lebih mudah di lambung dari pada sangrai sedang atau lebih terang.