Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi dan politik harus meningkat. Sebagai salah satu upaya mempersempit kesenjangan gender yang terjadi.
“Berbagai upaya untuk melibatkan peran perempuan di berbagai bidang harus konsisten. Pemerintah juga perlu menambah dukungan melalui sejumlah kebijakan. Maka, semangat perempuan untuk berkiprah lebih luas bagi bangsa akan meningkat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Maret 2024.
Badan PBB, UN Women mencatat, kualitas pemberdayaan perempuan di Indonesia berada pada peringkat 87 dari 146 negara di dunia. Peringkat itu berdasarkan Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia tahun 2023.
“Berdasarkan data tersebut, Indonesia sebenarnya memiliki kinerja yang cukup baik dalam pencapaian di sektor pendidikan. Namun, pemberdayaan perempuan Indonesia di sektor ekonomi dan partisipasi politik masih harus ada peningkatan,” kata Lestari.
Dalam pemberdayaan ekonomi, partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia sekitar 53% – 54%. Persentase itu tidak banyak berubah dalam 20 tahun terakhir.
Sementara, partisipasi politik perempuan di Indonesia juga lebih rendah jika dar angka rata-rata global. Jumlah perempuan Indonesia di parlemen yang sekitar 22% sedangkan rata-rata global 26%.
“Pemberdayaan perempuan bukan sekadar mewujudkan kesetaraan gender dari sisi jumlah. Lebih dari itu, perempuan juga harus berperan siginifikan di berbagai aspek kehidupan,” ujar Lestari.
Lestari mengatakan dengan keterlibatan perempuan yang cukup baik di sektor pendidikan, maka berbagai tantangan dalam proses pembangunan dapat tertangani. Sebab berdasarkan sejarah, di masa lalu perempuan di Nusantara berperan aktif menjadi pemimpin hingga berperang melawan penjajah.
“Para pendahulu bangsa kita adalah perempuan pejuang. Mereka tidak ragu berperan aktif memimpin dalam menghadapi berbagai persoalan negeri,” ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Lestari sangat berharap semangat heroik perempuan pejuang itu terus tumbuh pada para perempuan di masa kini. Sehingga keterlibatan aktif perempuan dalam setiap pengambilan keputusan publik dapat terus ditingkatkan, termasuk pada sektor ekonomi dan politik.