Bandar Lampung (Lampost.co) — Sekolah swasta Tunas Mekar Indonesia (TMI) yang berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim, Nomor 36, Jagabaya III, Way Halim, Kota Bandar Lampung menjadi sekolah inklusi yang mewadahi siswa dengan kebutuhan khusus.
Humas TMI, Arbha Febrian mengatakan bahwa pada 2024 ini total ada sekitar 30 anak inklusi yang mengenyam pendidikan di TMI. Masing-masing dari mereka memiliki kekhususan yang berbeda.
Arbha menyebut kuota untuk siswa inklusi berjumlah dua orang per kelas. Untuk bisa mendaftarkan diri sebagai siswa inklusi di TMI, Arbha menjelaskan bahwa biasanya kepala sekolah akan terlebih dahulu melakukan assesment terhadap calon siswa.
“Tujuannya untuk menunjukkan calon siswa tersebut itu termasuk ke dalam spesial yang mana. Dari hasil asessment itu kepala sekolah akan menentukan. Biasanya kalau di SD itu menggunakan guru pendamping (shadow teacher),” ujar Arbha saat diwawancarai pada Selasa, 23 April 2024.
Lebih lanjut Arbha menjelaskan, pihak sekolah menyadari bahwa anak-anak inklusi memiliki keterbatasan untuk mencapai angka-angka di kelas. Untuk itu, pihaknya menyediakan jam kelas sendiri untuk mengasah soft skill mereka. Para siswa dapat belajar hal lain di luar akademik seperti memasak, berjualan, mendesain baju, atau merakit alat.
“Mereka punya peluang yang lain. Jadi anak-anak itu kita fasilitasi untuk berkarya di bidang yang lain. Bahkan anak inklusi kita pernah ada yang juara nasional untuk menggambar di tingkat nasional,” ujarnya.
Untuk penerimaan peserta didik baru tahun ini, Arbha menyebut bahwa TMI sudah membuka pendaftaran sejak Agustus 2023 lalu. Adapun jalur yang disiapkan yaitu jalur regular dan beasiswa.
Untuk jalur reguler sendiri TMI tidak melakukan seleksi tes. Sementara pada jalur beasiswa, persyaratan yang harus dipenuhi yaitu memiliki prestasi serta memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Setelah itu baru calon siswa akan menjalani ujian tes tertulis dan interview berbahasa Inggris.
“Jalur beasiswa ini ada keuntungannya yaitu potongan-potongan untuk saat ini baru untuk 2 level di SMP dan SMA dan itu ada kuotanya. Keuntungannya mereka tidak bayar uang masuk, terus juga potongan SPP-nya itu diskon 50%,” jelasnya.
Untuk daya tampung sendiri TMI menyediakan maksimal 24 siswa per kelas. Di mana untuk jenjang SD sebanyak 3 kelas, SMP sebanyak 2 kelas, dan SMA sebanyak 2 kelas.
Inteligensi pada Anak
Arbha menyebut sebagai sekolah inklusi, TMI bukan hanya fokus pada pembelajaran akademik tetapi juga memperkuat inteligensi pada anak. Di mana keunggulan dari setiap peserta didik akan digali untuk selanjutnya diasah lebih dalam melalui berbagai metode pembelajaran.
“Bahkan untuk bisa menghasilkan tenaga pendidik yang berkompeten dan berkualitas TMI rutin mengadakan kegiatan training untuk guru dan mengirimkan guru-guru untuk mengikuti pelatihan atau workshop di luar daerah. Kita ingin agar para guru punya kualitas yang setara,” ujarnya.