Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memaparkan strategi penurunan prevalensi stunting di Kota Tapis Berseri.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyebut pihaknya fokus menurunkan prevalensi stunting, angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB).
Untuk mencapai target itu terdapat empat strategi, yaitu pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir, serta masa pasca persalinan.
“Untuk itu kami mengadakan pembentukan dan evaluasi jejaring layak hamil, antenatalcare dan stunting,” kata Eva, Selasa, 28 November 2023.
Menurutnya, deteksi dini atau skrining layak hamil penting dilaksanakan dengan mengedukasi terkait gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin dan pasangan usia subur.
“Kami lihat masih banyak calon pengantin dan perempuan dengan masalah kesehatan yang beresiko, masyarakat masih menganggap kehamilan kedua dan seterusnya lebih mudah dan tidak berisiko dari pada kehamilan pertama,” ujarnya.
Dia menambahkan pentingnya perencanaan kehamilan (skrining layak hamil) sehingga calon ibu dapat menjalaninya hingga persalinan yang sehat dan selamat.
“Kehamilan yang ideal adalah yang direncanakan, diinginkan, dan dijaga perkembangannya secara baik,” kata dia.
Effran Kurniawan