Bandar Lampung (Lampost.co)– Universitas Lampung meningkatkan sinergitas dengan media massa melalui sarasehan di Hotel Emersia Bandar Lampung, Selasa, 26 November 2024. Pada kesempatan itu, Warek IV Unila Ayi Ahadiat mengatakan bahwa media massa berperan sentral dalam membentuk pola pikir masyarakat.
“Terima kasih atas partisipasi aktif media sebagai ujung tombak penyampaian informasi yang akurat dan obkjektif,” kata Ayi. Menurut dia, perlu ada diskusi konstruktif antara Unila dan media untuk membangun daerah.
Baca juga: Hari Guru Nasional 2024 Momen Refleksi Kepastian Perlindungan Profesi
Pada kesempatan itu, turut hadir Ahli Pers Dewan Pers Iskandar Zulkarnain yang menjelaskan tentang hukum pers bersinergi di era digital. Berdasar data, pada 2023 lebih dari 60% pengaduan ke Dewan Pers yang mendominasi adalah perusahaan media tidak profesional. “Dewan Pers menerima pengaduan bahwa ada saja perilaku wartawan memeras, menggunakan LSM, dan konten tidak mencerminkan karya jurnalistik,” ujarnya.
Iskandar menjelaskan jenis kasus dan dominasi data pada 2022–2023 yakni sebanyak 97 persen pelanggaran dilakukan oleh media online. “Pelanggaran tersebut berupa menabrak kode etik, tanpa verifikasi, tidak uji informasi,” ujarnya.
Hak Jawab
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang hak jawab sesuai Pasal 1 Ayat 11 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. “Hak jawab adalah hak pihak yang dirugikan oleh pemberitaan tidak akurat atau melanggar kode etik jurnalistik,” ujarnya.
Kemudian, setiap orang memiliki hak koreksi untuk membetulkan kekeliruan informasi yang termuat dalam berita. “Jika masyarakat mengetahui ada pemberitaan yang salah, bisa mengajukan hak koreksi. Baik tentang diri sendiri maupun orang lain,” kata Iskandar.
Sementara, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengatakan Unila sebaiknya memformulasikan beasiswa untuk wartawan. Pada saat ini, wartawan membutuhkan peningkatan pengetahuan yang bisa mereka dapatkan dari perkuliahan.
Ia menyebutkan sejumlah bentuk kegiatan sinergi Unila dan media antara lain seminar publik Pembangunan berkelanjutan, dan pelatihan jurnalistik mahasiswa. “Media dan Unila juga bisa bekerjasama dalam promosi riset dan inovasi,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News