Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah berencana menggencarkan program vaksin polio nasional yang akan mulai pada 23 Juli 2024.
Anggota Dewan Pakar IDI Lampung, Boy Zaghlul Zaini, menyambut baik program ini. Ia menilai vaksin polio merupakan langkah yang harus pemerintah ambil untuk menyelamatkan masa depan anak.
Sebab jika tidak di vaksin, potensi anak untuk terkena virus polio akan semakin besar.
“Polio itu memang sulit penyembuhannya, dan menimbulkan cacat. Sementara di Indonesia polio itu banyak yang menganggap sudah tidak ada. Jadi ada satu aja kasus di Indonesia sudah menganggap KLB atau kejadian luar biasa,” kata Boy, Rabu, 17 Juli 2024.
Boy menjelaskan penularan virus polio banyak di akibatkan oleh kotoran (veses) yang terbawa aliran air.
Kondisi ini semakin di perburuk dengan masih tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia untuk melakukan MCK di air sungai.
“Aktivitas buang air, mandi, nyuci baju, atau bahkan minum di air sungai itu lah yang akhirnya menyebabkan virus polio berpotensi tinggi untuk menyebar lewat aliran sungai,” ungkapnya.
Gejala yang timbul dari virus polio sangat serius. Sebab meskipun penyakitnya sudah sembuh, namun akibatnya masih akan terasa. Biasanya dalam banyak kasus menyebabkan kaki mengecil atau panjang sebelah.
“Dan kita nggak pengen generasi penerus itu menjadi cacat, difabel, jadi beban masyarakat. Tentu ini harus kita selamatkan dan itu akan mengganggu kinerja dan aktivitas mereka,” ucapnya.
Boy menyebut vaksin polio sendiri biasanya menyasar kepada anak di bawah usia lima tahun (Balita).
Ia mengimbau kepada orang tua untuk datang ke layanan kesehatan baik Posyandu maupun Puskesmas untuk mensukseskan imunisasi polio nasional.
“Apalagi kan vaksin polio ini lebih mudah dan gak sakit karena hanya di tetes di mulut. Cuma sekali seumur hidup, tapi ada 3 kali pemberian DPT Polio biasanya tiga bulan ke depan,” ucapnya.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Bengkulu Selatan. Lembaga ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dengan mengklik di website pafibengkuluselatankab.org