Kotaagung (Lampost.co) — Sejumlah wali murid SMPN 1 Kotaagung Timur, Tanggamus mengeluhkan pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG). Keluhan tersebut karena tidak sesuai dengan nilai jatah harian para siswa.
Sementara keluhan itu mencuat setelah pembagian MBG terlaksana hanya satu kali pada masa libur sekolah. Mulai Senin, 22 Desember 2025 hingga sepekan ke depan.
Padahal, menurut wali murid, setiap siswa memiliki jatah harian sekitar Rp10.000. Jika berhitung untuk enam hari, total nilai jatah mencapai Rp60.000. Namun pembagian untuk siswa justru jauh di bawah nilai tersebut.
Kemudian wali murid menyebut isi paket MBG yang terbagikan hanya beberapa makanan. Rinciannya 1 kotak susu Ultra, 1 buah per, 1 buah apel, 1 roti bungkusan (sekitar Rp2.000) dan 1 roti renteng (sekitar Rp1.000).
Sementara total nilai paket tersebut perkiraannya hanya sekitar Rp20.000. Ini jauh dari nilai jatah seminggu yang seharusnya diterima.
Selanjutnya wali murid menilai pihak dapur MBG seharusnya tidak lagi menanggung biaya masak. Kemudian bahan baku, maupun distribusi selama masa libur. Sehingga nilai paket yang terbagikan mestinya lebih besar.
Namun kenyataannya, justru dugaannya ada margin keuntungan yang terlalu besar pada pihak pengelola dapur MBG. “Kalau libur, nggak ada biaya masak. Tapi kenapa pembagian justru makin sedikit? Seharusnya jatahnya penuh, bukan malah dipotong,” ujar salah satu wali murid dengan nada kecewa.
SPPG Beri Penjelasan
Kemudian menanggapi hal tersebut, Kepala SPPG Kotaagung Timur, Ayu Fatma ikut merespon. Ia memberikan klarifikasi bahwa pembagian MBG yang terlaksanakan bukan untuk jatah enam hari.
“Pembagian paket MBG tersebut tidak untuk satu minggu. Melainkan untuk empat hari, yaitu tanggal 22, 23, 24 dan 27 Desember,” ujar Ayu Fatma, Selasa, 23 Desember 2025.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa tanggal 25–26 Desember tidak ada pembagian MBG. Ini karena merupakan hari libur nasional dan cuti bersama.
Ayu turut memaparkan nilai menu untuk Porsi Besar (PB) dan Porsi Kecil (PK). “Nilai jatah harian MBG terbagi dua, yaitu porsi kecil Rp8.000 untuk TK/PAUD/SD 1–3, dan porsi besar Rp10.000 untuk SD 4–6, SMP, dan SMA/SMK,” jelasnya.
Kemudian terkait komposisi menu, Ayu merinci: “Untuk porsi besar, isinya susu 1 liter, roti, pir, apel, dan biskuit regal. Sedangkan porsi kecil berisi susu 1 liter, roti, pir, dan biskuit regal.” katanya.
Selanjutnya Ayu juga membantah dugaan nilai paket lebih rendah dari jatah. “Tidak lebih rendah dan sesuai dengan nominal yang kita sediakan,” tegasnya.
Kemudian Ayu tidak menampik adanya distribusi buah dalam kondisi tidak layak konsumsi. “Mengenai buah yang busuk, itu murni kesalahan kami dari pengelola. Karena kurang teliti dalam mengecek kondisi buah yang akan terdistribusikan,” katanya.
Selanjutnya Ayu menyampaikan bahwa penentuan menu oleh ahli gizi dan pengadaan bahan melalui supplier tetap. “SPPG terbuka terhadap masukan dan kami berkomitmen untuk memperbaiki pengelolaan ke depan,” tutupnya.








