Bandar Lampung (Lampost.co) – Upaya untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas, merata, dan relevan harus konsisten terlaksanakan. Dalam upaya merealisasikan proses pembangunan yang lebih baik dan melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing masa depan.
“Keberhasilan pembangunan sektor pendidikan merupakan salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan nasional tanah air.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Mei 2025.
Sementara pada Minggu, 4 Mei 2025 lalu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Ia menegaskan bahwa tiga hal yang harus terwujudkan dalam proses pendidikan nasional adalah kualitas pendidikan yang tinggi. Kemudian aksesibilitas yang meningkat, dan relevan dengan dinamika dan kebutuhan pembangunan.
Sebelumnya menurut Data Susesnas BPS beberapa tahun terakhir menunjukkan masih ada 4,2 juta Anak Tidak Sekolah (ATS) usia 6 – 18 tahun. Ini terdiri dari anak tidak pernah sekolah dan anak yang putus sekolah.
Lalu menurut Lestari, target-target pembangunan sektor pendidikan harus segera terikuti dengan langkah nyata. Ini mendukung pencapaian target tersebut, mengingat tantangan yang terhadapi tidak mudah.
Selanjutnya Rerie, sapaan akrab Lestari menilai upaya untuk meningkatkan kualitas, mempermudah akses. Dan peningkatan relevansi hasil pendidikan nasional dengan kebutuhan pembangunan itu. Ia membutuhkan keterlibatan aktif sejumlah pihak luar sektor pendidikan.
Sehingga, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu. Maka perlu pemahaman yang sama sejumlah pihak terkait upaya merealisasikan sejumlah target tersebut.
Kemudian anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan tingkat pusat dan daerah. Ini dapat membangun kolaborasi yang kuat dalam proses pembangunan pendidikan nasional tanah air.
Lalu Rerie mendorong agar sejumlah target dalam sistem pendidikan nasional yang telah tertetapkan pemerintah. Sehingga dapat segera terwujud demi melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing masa depan.