Bandar Lampung (Lampost.co) – Ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat harus mampu terealisasikan. Terlebih dalam upaya melahirkan sumber daya manusia (SDM) nasional yang berdaya saing.
“Upaya untuk menyelamatkan lulusan SLTA agar mampu diterima dunia kerja merupakan langkah yang baik. Namun, lebih dari itu sejatinya kita harus mampu mewujudkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Juli 2025.
Sementara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat angka putus sekolah jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) masih di atas 20%.
Kemudian dalam upaya mengatasi kondisi itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti meluncurkan Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW), Senin, 30 Juni 2025
Lalu menurut Lestari, upaya membekali lulusan SLTA dengan keterampilan wirausaha dan sejumlah keterampilan kerja lainnya. Ini merupakan langkah yang membutuhkan dukungan sejumlah pihak terkait.
Karena, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, setelah peserta program memiliki sejumlah keterampilan itu. Mereka membutuhkan kesempatan kerja.
Kemudian Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap. Selain program pembekalan keterampilan, Kemendikdasmen juga menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri. Ini agar lulusannya memiliki kompetensi yang relevan dan siap terjun ke dunia kerja.
Selanjutnya Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong para pemangku kepentingan tingkat pusat dan daerah. Serta masyarakat, dapat berperan aktif mewujudkan sumber daya manusia yang terampil dan berdaya saing masa depan.