Jakarta (Lampost.co) : Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) tengah menyelidiki dugaan korupsi pemimpin politik ulung, yakni eks Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad. Ia menjalani pemeriksaan dalam perkara rasuah yang mengaitkan dua putranya yaitu Mirzan dan Mokhzani.
MACC menyatakan kepada dua putra Mahathir itu untuk melaporkan kekayaan sebagai bagian dari pengusutan nota keuangan dan bisnis luar negeri. Kasus tersebut berawal dari temuan suatu kelompok organisasi media Malaysia.
Ketua Komisioner MACC Azam Baki menampik menerangkan lebih jauh ihwal pengusutan terhadap Mahathir atau anak-anaknya.
“Menyerahkan pengusutan rampung terlebih dahulu hingga waktu yang tepat ketika kami bisa menyatakan ada pembuktian perkara ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, pihak Mahathir enggan mengomentari dan membahasnya. Ia cuma mengatakan penyelidikan tersebut amat banyak rencana politik. Perkara itu bercorak politik sebab cuma memusatkan perhatian pada orang-orang yang dekat dengan Mahathir. Dalam artian, musuh Anwar Ibrahim, PM Malaysia yang kini berkuasa.
Anwar juga menolak tuduhan dari sekelompok pendukung Mahathir itu. Ia menjelaskan pengusutan perkara itu bagian dari agenda rezimnya dalam membasmi korupsi.
Anwar menjadi perdana menteri pada 2022 usai lebih dari 20 tahun memimpin oposisi. Ia memang berjanji untuk memberantas korupsi dan memusatkan perhatian pada perekonomian.
Sebelumnya, Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad masih menjalani perawatan di rumah sakit karena infeksi sejak Januari 2024 lalu.
Tun Mahathir dalam pernyataannya melalui akun X yang diakses di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan ia masih menjalani pengobatan di Institut Jantung Nasional (IJN) akibat infeksi sejak Januari lalu.
“Alhamdulillah, kondisi kesehatan saya semakin membaik berkat doa yang terpancar dan kerja keras para dokter, perawat, dan petugas di IJN ini,” ujar Mahathir.