London (lampost.co)–Seruan gencatan senjata kembali menguat, kali ini dari Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Gencatan senjata tanpa syarat merupakan satu-satunya solusi untuk melindungi sistem kesehatan yang runtuh di Jalur Gaza.
“Nyawa bergantung pada hal ini,” tulis Tedros di X. “Seiring dengan memburuknya situasi di seluruh Gaza, terutama di utara, menjaga rumah sakit tetap berfungsi sangatlah penting.”
Rumah Sakit Kamal Adwan, fasilitas kesehatan utama di Gaza utara, menghadapi gelombang pasien trauma akibat konflik yang tak kunjung reda.
Dengan hanya satu dokter spesialis anak, satu ahli bedah ortopedi, dan staf perawat yang terbatas, RS kesulitan merawat di tengah krisis tenaga medis dan persediaan.
Situasi semakin parah karena kerusakan bangunan akibat serangan baru-baru ini yang menghancurkan empat ambulans.
Meskipun kebutuhan layanan medis sangat mendesak di wilayah utara, sumber daya rumah sakit sudah mencapai titik kritis.
Sebagai tanggapan, WHO mengoordinasikan pemindahan 23 pasien kritis dan 21 pendamping dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
Untuk membantu faskes lain yang kesulitan di Kota Gaza, WHO mengirimkan 40.000 liter bahan bakar dan persediaan medis ke enam RS. “Meskipun permintaan melampaui sumber daya yang tersedia,” ujar Tedros.