Jakarta (lampost.co)–Diplomasi tidak boleh setop meskipun kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.
Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan mengingatkan Indonesia sudah mendesak Israel menghentikan segala agresi dan penjajahan atas Palestina.
“Indonesia mendukung penuh kemerdekaan rakyat Palestina. Inilah perjuangan kita yang merupakan amanat konstitusi, amanat konferensi Asia-Afrika di Bandung. Sekaligus utang sejarah Bangsa Indonesia,” kata Jazuli di Jakarta, Jumat (17/1).
Selain itu, ia meminta PBB untuk mengawal gencatan senjata mulai pada 19 Januari 2025 dengan tegas karena mempertimbangkan sikap Israel yang kerap kali melanggar perjanjian, dan mengkhianati berbagai resolusi damai.
Ia menjelaskan bahwa permintaan tersebut juga bertujuan agar rakyat Palestina memperoleh hak hidupnya di wilayah yang sah dapat terwujud.
“Apa yang terjadi di Gaza, Palestina, sejatinya bukan konflik atau perang antara dua negara, tetapi bentuk penjajahan di era modern. Rakyat Palestina dan para pejuangnya hanya mempertahankan wilayahnya dari penjajahan yang selama puluhan tahun direnggut paksa,” ujarnya.
Ia berharap gencatan senjata Israel-Hamas tersebut membuat semua bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza dapat masuk dengan akses yang terbuka.
Galang Bantuan
Menurutnya, Indonesia juga dapat berperan untuk menggalang dan mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dari dalam negeri saat gencatan senjata terjadi.
Ia juga berharap gencatan senjata tersebut dapat menghentikan secara permanen penjajahan Israel terhadap Palestina.
“Kami berharap PBB dan instrumen penjaga perdamaian bisa mewujudkan perdamaian di Gaza dan mengawal proses rekonstruksi maupun rehabilitasi Gaza dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dalam konferensi pers di Doha, Rabu, 15 Januari 2025.