Vatikan (lampost.co)–Paus Fransiskus, yang meninggal pada 26 April 2025 di usia 88 tahun, ialah sosok yang menanggalkan segala bentuk kemewahan.
Tokoh sederhana itu menarik perhatian atas harta kekayaannya yang diperkirakan hanya sekitar US$100 atau sekitar Rp1,6 juta. Ia memilih untuk hidup jauh dari gaya hidup mewah seperti pemimpin gereja lainnya.
Selama menjabat sebagai Paus, ia tinggal di apartemen dua kamar sederhana di Domus Sanctae Marthae, sebuah pilihan yang jauh berbeda dari tradisi tinggal di Istana Apostolik Kepausan yang mewah. Meski menerima gaji tahunan sebesar US$384 ribu atau sekitar Rp6,4 miliar, ia dengan tegas menolak untuk menerima uang tersebut.
Harta kekayaan Paus Fransiskus tidak bertambah karena ia mendonasikan seluruh penghasilannya ke lembaga dan dana perwalian.
Pemimpinn Dunia
Bahkan, ketika ia meninggal, harta kekayaan Paus Fransiskus tidak mencakup kemewahan yang sering ditemui di kalangan pemimpin dunia. Aset-aset yang ia miliki di Vatikan, seperti lima mobil, rumah, dan pakaian, totalnya berkisar US$100 juta.
Namun ia memilih untuk hidup untuk pengabdian pada orang lain, sementara kebutuhan dasar seperti makan dan perawatan kesehatan ditanggung oleh otoritas Vatikan.
Harta kekayaan Paus Fransiskus yang sangat minim dan gaya hidupnya yang sederhana mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia.
Ia membuktikan bahwa kepemimpinan yang penuh kasih dan pengabdian tidak terukur dengan kekayaan materi, melainkan dengan tindakan nyata untuk kebaikan umat manusia.