Jakarta (Lampost.co) — Hizbullah pada Rabu, 2 Oktober 2024 menyatakan bahwa para pejuangnya terlibat bentrok dengan pasukan infanteri Israel yang mencoba menyusup ke Kota Odaisseh di Lebanon selatan.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Lebanon tersebut menyebutkan bahwa mereka berhasil menyebabkan kerugian pada pasukan Israel dan memukul mundur mereka.
Kontak itu merupakan bentrokan langsung pertama antara pejuang Hizbullah dan pasukan Israel sejak Israel melancarkan operasi darat di Lebanon selatan pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Baca juga: Spanyol Desak PBB Hentikan Serangan Israel ke Lebanon
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, yang menyebabkan lebih dari 1.073 orang tewas dan melukai lebih dari 2.950 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pemimpin penting Hizbullah gugur dalam serangan Israel itu, termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak di mulainya serbuan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan dari Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon dapat meningkatkan eskalasi konflik Gaza ke perang regional yang lebih luas.
Sementara itu Spanyol mendesak Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merespons secara konkret dan melakukan intervensi terkait serangan darat tentara Israel ke Lebanon.
“Kami mau Dewan Keamanan PBB menjadi yang pertama mengintervensi dalam situasi tersebut,”ucap Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengutip Mediaindonesia.com, Rabu, 2 Oktober 2024.
Albares mengingatkan bahwa tugas utama DK PBB ialah melindungi perdamaian dan keamanan dunia. Oleh karena itu, Spanyol akan terus berkontribusi terhadap penugasan perdamaian DK PBB dan mengupayakan diplomasi untuk meredakan ketegangan.
Terlebih, tentara Spanyol sudah menjadi bagian pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan Lebanon-Israel hingga saat ini, kata Albares.