Jakarta (Lampost.co)—Pada 5 Agustus 2024, Sheikh Hasina, mantan Perdana Menteri Bangladesh, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya setelah bentrokan maut beruntun yang terjadi di negara tersebut.
Hasina bukan satu-satunya orang yang pernah berdiri sebagai orang nomor satu di negaranya yang memutuskan untuk melepaskan seluruh kekuatannya dalam sejarah. Ada banyak pemimpin dunia yang berakhir seperti Hasina, siapa sajakah itu?
Simak deretan pemimpin negara yang mengundurkan diri:
1. Mahinda Rajapaksa – Perdana Menteri Sri Lanka
Rajakpaksa memimpin negara tetangga Bangladesh dari tahun 2019 sampai 2022. Ketika bentrokan besar-besaran terjadi tahun 2022, Rajapaksa yang mendapat tuduhan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di pemerintahan, menjadi sasaran kesalahan atas krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut.
Alhasil, Rajapaksa terpaksa mengundurkan diri pada 9 Mei 2022. Dia serta keluarganya melarikan diri ke markas militer untuk keamanannya.
2. Robert Mugabe – Presiden Zimbabwe
Mugabe merupakan presiden kedua Zimbabwe dan menjabat dari tahun 1987 sampai 2017. Mugabe berjasa meruntuhkan tatanan Rhodesia yang dipimpin minoritas orang-orang kulit putih dan membentuk negara “Zimbabwe” yang dipimpin mayoritas kulit hitam.
Walaupun begitu, “pahlawan” Zimbabwe ini melakukan banyak kesalahan fatal. Mugabe bertanggung jawab atas hiperinflasi yang terjadi di negara tersebut pada tahun 2000-an. Pada 2017, di bawah paksaan partainya dan militer Zimbabwe, Mugabe mengundurkan diri.
3. Hosni Mubarak – Presiden Mesir
Mubarak menjabat presiden Mesir dari tahun 1981 sampai 2011. Ketika fenomena Arab Spring terjadi di Timur Tengah, rakyat Mesir selama 18 hari memprotes pemerintahan Mubarak yang mereka anggap tidak demokratis.
Di akhir peristiwa yang disebut “Revolusi Mesir 2011” tersebut, pada 11 Februari 2011, Mubarak menyatakan pengunduran diri lewat wakil presiden Mesir saat itu.
4. Liz Truss – Perdana Menteri Inggris
Liz Truss menjabat sebagai perdana menteri Inggris dalam waktu yang sangat singkat pada 2022. Setelah hanya beberapa pekan menjabat, Truss menghadapi kritik keras atas kebijakan ekonominya yang menyebabkan ketidakstabilan pasar dan kehilangan dukungan partai serta masyarakat.
Pada 20 Oktober 2022, Truss mengumumkan pengunduran dirinya, menjadikannya salah satu perdana menteri Inggris dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah.
5. Saad Hariri – Perdana Menteri Lebanon
Saad Hariri mundur sebagai perdana menteri Lebanon pada Oktober 2019 setelah gelombang protes besar-besaran yang menuntut reformasi ekonomi dan penghapusan korupsi di pemerintahan.
Pengunduran Hariri adalah hasil dari tekanan yang terus-menerus dari masyarakat yang tidak puas dengan kondisi ekonomi dan politik negara tersebut.
6. Abdelaziz Bouteflika – Presiden Aljazair
Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri pada April 2019 setelah gelombang protes yang menentang pencalonannya untuk masa jabatan kelima.
Bouteflika telah memimpin Aljazair selama dua dekade sebelum akhirnya mundur karena tekanan rakyat yang menginginkan perubahan dan reformasi politik.
Pemicu pengunduran diri pemimpin negara sering karena berbagai faktor, termasuk tekanan politik, skandal, krisis ekonomi, dan protes massal. Medcom.id berharap Indonesia tidak bernasib seperti negara-negara di atas dan selalu mendapat karunia dengan pemimpin-pemimpin yang baik.